Malang Posco Media – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se-Indonesia melakukan aksi demo di dekat Monumen Tentara Genie Pelajar Malang pada Senin (19/9). Aksi tersebut menuntut pemerintah untuk bertindak tegas atas kasus 6 anggota TNI yang memutilasi 4 warga sipil di Nduga, Papua.
Keempat warga sipil yang ditembak dan dimutilasi tersebut adalah Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Lemanion Nirigi dan Atis Tini. Pada aksi tersebut para mahasiswa yang tergabung dalam IPNI mendesak pemerintahan mengusut tuntas kejadian mutilasi yang terjadi di Kabupaten Mimika, Papua.
Salah satu anggota IPNI, Vinel, menuturkan, aksi turun kejalan tersebut dilakukan karena aparat pemerintahan sekitar cenderung lamban dalam mengambil tindakan terhadap kasus yang telah terjadi pada bulan Agustus 2022 tersebut.
“Negara harus bertanggung jawab atas kasus ini. Karena mereka telah melanggar HAM, maka harus dihukum seberat-beratnya,” ungkap Vinel.
Ia juga mengungkapkan bahwasanya pemakaman secara adat istiadat sekitar telah dilakukan, yakni dengan membakar jenazah korban mutilasi tersebut. Namun jenazah yang di kebumikan dalam kondisi yang tidak lengkap. Beberapa anggota badan seperti kepala dan tangan masih belum ditemukan hingga saat ini.
“Mereka ini warga sipil, bukan kelompok bersenjata. Jadi para pelaku harus dihukum mati,” imbuh Vinel.
Mereka menuntut agar pelanggaran HAM ini segera dituntaskan, karena jika dibiarkan maka kejadian semacam ini merupakan bagian dari memusnahkan orang Papua di negerinya sendiri.
Sebagai informasi bahwasanya telah terjadi penembakan dan mutilasi atas empat warga sipil dari Nduga yang berada di Mimika, Papua pada 22 Agustus 2022. Pelaku disinyalir adalah anggota TNI sebanyak 6 orang dan 3 warga sipil yang merupakan imigran di Mimika. (mp1/lin)