MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dua alumni ITN Malang, Gilang Numerouno dan Danny Nurris berbagi kiat sukses di dunia perfilman fotografi. Gilang Numerouno, merupakan alumnus Teknik Elektro S-1 angkatan 2005. Dia lulus Pendidikan Dasar Fotografi 8 (PDF 8) Format.
Pada tahun 2018 dia memutuskan untuk masuk ke dunia perfilman. Debutnya dimulai dari talent coordinator, berlanjut menjadi casting director, hingga junior associate producer di Falcon Pictures.
“Butuh tantangan baru, jadi iseng-iseng masuk ke dunia film. Saya ditawari ngurusin artis. Sekarang di posisi asisten produser yang mengurus produksi secara total. Mulai dari pre-production (pra produksi) hingga pasca produksi,” jelasnya dalam acara Talk Show di Malang Creative Center, beberapa waktu lalu.
Menurut Gilang, hobi fotografi sangat mendukung profesinya dalam dunia perfilman. Pasalnya orang yang belajar seni foto mempunyai rasa seni yang lebih. Dan ini sangat dibutuhkan dalam perfilman. Gilang menjelaskan, untuk membuat sebuah film yang diperlukan pertama adalah men-develop ide. Merupakan tahap awal dimana ide-ide film dirumuskan, dikembangkan, dan direncanakan.
Sementara itu, Danny Nurris menjelaskan seluk beluk fotografer komersial. “Misalnya agency mempunyai ide namun tidak memiliki dana bisa diberikan ke PH (production house) atau mencari pendanaan sendiri. Membuat film itu butuh perencanaan yang banyak,” jelas owner DNProStudio ini.
Dalam pembuatan film melibatkan banyak orang. Bisa mencapai 150-200 orang yang dibagi dalam beberapa departemen/ divisi. Seperti departemen produksi ada produser, asisten produser, dan manajer produksi. Sementara pada penyutradaraan terlihat sutradara, asisten sutradara, dan script supervisor. Kemudian ada departemen sinematografi yang terdiri dari sinematografer/ director of photography, camera operator, gaffer, dan grip, serta lainnya.
Sepanjang karirnya beberapa film yang pernah digarap adalah Monster, Dilan 1990, Milea, Miracle in Cell No. 7, Bumi Manusia, Hello Ghost, Kembang Api, Tujuh Hari untuk Keahlian dan lain-lain. “Selama saya jadi casting director yang paling sulit casting adalah Film Bumi Manusia karena harus casting dengan orang luar juga,” ungkap Teknik Informatika S-1 ITN Malang ini.
Berbeda dengan Gilang yang pindah haluan, Danny Nurris (PDF 9) Format hingga kini masih konsisten menekuni dunia fotografi. Bahkan dia menjalankan fotografi komersial dari TNI. Beberapa foto TNI yang ikut dipamerkan pada Captured Legacy Dies Natalis ke 25 Tahun UKM Format banyak mendapat perhatian dari pengunjung. (imm)