spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Anak Dicabuli Tetangga Lapak Pasar Comboran

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kaget bukan kepalang, dialami RW, 29, warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang setelah mengetahui AZ, 10, buah hatinya yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) dicabuli MS, 70, warga Kelurahan Madyopuro, Kota Malang.

Tetangga lapaknya di Pasar Comboran ini, diduga mencabuli AZ, Rabu (17/7) lalu. Hal ini diceritakan RW usai melaporkan peristiwa tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota, Kamis (18/7). “Saat itu, Rabu (17/7) sekitar pukul 14.00, anak saya tidak kelihatan di area lapak saya,” tuturnya.

“Setelah saya tunggu hampir setengah jam, ia tidak kunjung kembali. Sampai akhirnya kami dan beberapa kerabat mencari ke area pasar,” tambah pedagang alat rumah tangga itu. Dia mengaku sudah sangat panik. Pasalnya, sang buah hati memiliki riwayat hiperaktif alias sangat aktif dan sulit untuk diam.

Ia khawatir terjadi sesuatu pada diri AZ. “Saya akhirnya menemukan anak saya di lapak MZ. Saya tidak terlalu kenal, setahu saya adalah juragan parkir dan juga punya lapak di area pasar, ini. Saya sempat berterima kasih karena sudah menjaga anak saya. Ia mengaku tahu kalau anak saya ABK dan sudah dianggap cucu sendiri,” lanjutnya.

RW sempat menasihati sang anak, untuk tidak bermain terlalu jauh. Meskipun jarak antara lapak RW dan MS tidak lebih dari 20 meter. Hal itu sudah menggetarkan hati RW, karena mengkhawatirkan AZ. “Namun, setelah saya ajak kembali ke lapak, anak saya cerita kalau sempat dipegang-pegang oleh pria tua itu,” paparnya.

“Bahkan anak saya bilang, sudah dicium dan jari dari pria ini sudah masuk ke area vital yang ditunjukkan anak saya,” beber dia. Terang saja, hatinya tak kuasa membendung emosi, atas perbuatan MS yang dianggapnya baik. Seketika ia langsung menghubungi saudaranya yang berprofesi sebagai advokat.

“Saya meminta pendampingan untuk melapor ke Polresta Malang Kota. Dan sesaat setelah melapor, anak saya langsung divisum,” imbuhnya. Sambil menunggu hasil visum, RW sudah menyiapkan para saksi. Ada dua orang yang melihat dan menemukan AZ di bilik kamar lapak MS dan satu orang yang saat itu berada di sekitar lokasi kejadian.

“Selama ini, saya terlanjur percaya dengan kakek itu, karena baik hati dan membelikan jajan untuk anak saya. Saya memang tidak terlalu kenal, ternyata perbuatannya justru seperti iblis,” geram dia. Sementara, Kanit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota, Iptu Khusnul Khotimah membenarkan adanya laporan itu. “Saat ini masih proses penyelidikan,” tegasnya. (rex/mar)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img