MALANG POSCO MEDIA- Pelatih Arema FC Joko Susilo telah siap menerima risiko tekanan publik dan manajemen. Itu setelah rentetan hasil tak maksimal di awal musim Liga 1 2023/2024.
Bahkan kalaupun ada ultimatum laga melawan Bali United di pekan keempat, Jumat (21/7) depan bakal menjadi pertaruhan nasib pelatih, ia siap dengan tantangan tersebut. Apalagi dia juga sudah mendapatkan evaluasi langsung setelah laga melawan Persik Kediri akhir pekan lalu.
“Setelah pertandingan waktu itu langsung dievaluasi. Bahkan tidak menunggu jam, masih di bus dari stadion pun sudah ada evaluasi,” kata Joko Susilo ditemui setelah latihan di Stadion Gajayana Kota Malang, Senin (17/7) kemarin.
Dia mengatakan evaluasi adalah hal normal. Apalagi ia menyadari hasil yang didapatkan Arema FC bersamanya di awal musim ini belum maksimal karena dua kali kalah dan sekali bermain imbang. Puncaknya tentu saja kekalahan telak 2-5 dari Persik Kediri.
“Ya itu normal evaluasi apa yang harus dilakukan oleh seorang pengurus, manajamen. Dan itu normal,” tegas dia.
Pria yang akrab disapa Gethuk itu menjelaskan, sudah ada komunikasi. Termasuk reminder terkait kontrak pelatih ketika hasil yang didapatkan tidak sesuai ekspektasi. Oleh sebab itu, ia memahami bila laga melawan Bali United nanti bisa menentukan nasibnya bersama Arema FC.
“Karena memang sudah ada ya, seperti apa plan yang disiapkan pengurus. Itu sudah ada juga di perjanjian dan kesepakatan. Intinya ada dalam aturan, pelatih itu kalau tiga laga kalah dipecat. Nanti faktornya apa saja tergantung,” paparnya.
Menurutnya, faktor yang bisa membuat nasibnya berakhir di Arema FC bisa karena dinilai tidak mampu, tidak cocok atau tidak beruntung. “Tapi tiga-tiganya sama, harus dipecat kan?,” tambahnya.
Sementara terkait derasnya tekanan publik, Gethuk tak mau menanggapi. Dia hanya menerima bila publik memiliki pandangan. “Dan itu tidak salah. Saya tak mau bicara lebih lanjut terkait tekanan publik. Saya pun punya pandangan sendiri terhadap saya. Kalau di luar itu saya membenarkan,” kata pria asal Blora tersebut.
Terkait kondisi tim, dia mengakui sejatinya apa yang disiapkan untuk sebuah tim yang mengarungi kompetisi, sudah berjalan di dua laga pertama. Permainan sudah mengarah sesuai dengan keinginan tim pelatih. “Lawan Dewa United, nasib kami tidak beruntung. Lawan Persib memang banyak kesalahan, tapi belum bisa menang hanya karena nasib. Nah, lawan Persik ini kami benar-benar hancur, seperti kembali nol lagi,” tandas dia.
Sementara itu, I Putu Gede Swi Santoso memilih irit bicara di sesi latihan pertama kemarin. Ia memilih enggan mengomentari terkait kondisi tim maupun dirinya yang bersama Gethuk dalam sorotan. “Jangan dulu ya, mungkin besok saja,” kata dia. (ley)