MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tingkat kemiskinan di Kota Malang terus mengalami penurunan. Terbaru, angka kemiskinan Kota Malang kini diketahui sebesar 4,26 persen. Atau jumlahnya sebanyak 37 ribu warga yang tergolong miskin. Angka ini turun dari tingkat kemiskinan tahun 2022 lalu yang sebesar 4,37 persen.
“Ini ada penurunan sebesar 0,11 poin, artinya ini cukup melegakan. Mengingat hal ini merupakan indikator pencapaian kinerja pemerintah daerah. Segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan ternyata memang membuahkan hasil,” terang Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang Erny Fatma Setyoharini, kemarin.
Menurut Erny, mereka yang dikategorikan sebagai miskin, yakni yang pendapatan per kapitanya di bawah Rp 674.660 per kapita. Dengan kata lain saat ini masih ada sebanyak 37 ribu jiwa yang memiliki pendapatan di bawah pendapatan per kapita tersebut.
Pj. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan, meski pihaknya berbahagia ada penurunan angka kemiskinan hingga membuat Kota Malang menjadi daerah terendah kedua di Jawa Timur, namun ia justru makin menggencarkan sejumlah langkah konkrit. Tujuannya agar bisa menjadi daerah dengan kemiskinan paling rendah di Jawa Timur.
“Angka kemiskinan akan kita support terus agar bisa paling rendah di Jawa Timur. Upaya ke depan akan kita kuatkan pada realisasi Bantuan Pangan Non Tunai maupun penguatan program pengentasan kemiskinan,” sebut Wahyu.
Selain itu, yang paling utama yang akan ditingkatkan yakni dengan menguatkan sektor ekonomi kreatif. Menurut Wahyu, hal ini juga selaras dengan kajian BPS dimana sektor ekonomi kreatif berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kami berdayakan masyarakat, termasuk pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan pemasarannya. Ini sudah berdasarkan kajian BPS, dan itu paling signifikan sebenarnya,” terang Wahyu.
Di Kota Malang menurut Wahyu merupakan daerah yang cukup lengkap dimana seluruh 17 subsektor terdapat di Bhumi Arema ini. Tiap subsektor punya potensi masing masing untuk terus dikembangkan. “Ini yang terus kita dorong, dimana ekonomi kreatif ini juga sangat berkaitan dengan UMKM. Kami memberikan perhatian penuh kepada UMKM, dimana seluruh ASN kami dorong untuk berbelanja ke UMKM,” tandasnya. (ian/aim)