.
Saturday, December 14, 2024

Angka Kemiskinan Turun, Terendah Sejak 10 Tahun Terakhir

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang merilis potret perkembangan kemiskinan di Kota Malang, Kamis (1/8) kemarin. Selama satu tahun terakhir, tercatat jumlah penduduk miskin di Kota Malang mengalami penurunan dari tahun 2023 sebanyak 37,78 ribu jiwa kini menjadi 34,84 ribu jiwa pada 2024.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin mengatakan, dengan jumlah penduduk miskin itu, angka kemiskinan di Kota Malang juga mengalami penurunan sebesar 0,35 poin. Dari sebelumnya pada 2023 sebesar 4,26 persen, kini turun menjadi 3,91 persen.

“Kemiskinan Kota Malang mencapai titik terendah pada tahun 2024 yaitu sebesar 3,91 persen. Kalau dilihat dari grafik, mulai tahun 2010 sampai 2024, angka kemiskinan yang sebesar 3,91 persen ini adalah yang terendah,” terang Umar kepada awak media, kemarin.

Penduduk dengan kategori miskin di Kota Malang, yakni penduduk dengan pengeluaran per kapita sebesar Rp 706.341 per kapita per bulan. Dengan kata lain, garis kemiskinan Kota Malang pada 2024 ini sebesar Rp 706.341. Artinya, pada tahun 2024 ini masih ada sebanyak 34 ribuan jiwa yang pengeluaran per kapitanya di bawah Rp 706.341 per kapita per bulan.

Selain persentase dan agregat jumlah penduduk miskin, terdapat indikator kemiskinan yang cukup penting dalam menjelaskan karakteristik kemiskinan di Kota Malang. Ukuran atau indikator tersebut terlihat dari P1 atau indeks kedalaman kemiskinan yang menyatakan bagaimana perubahan rata rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan Kota Malang.

Serta indeks keparahan kemiskinan atau P2 yang menyatakan seberapa bervariasi atau beragam rata rata pengeluaran penduduk miskin. Pada 2024 ini, angka P1 mengalami penurunan sekitar 0,34 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni dari 0,76 persen di 2023 menjadi 0,42 persen di 2024. Kondisi ini bisa diartikan secara rata rata pengeluaran penduduk miskin pada 2024 ini sudah mendekati garis kemiskinan.

Sedangkan untuk P2 pada 2024, mengalami penurunan yaitu tercatat sebesar 0,08 persen dan menjadi 0,18 persen pada 2023. 

“Kondisi P1 dan P2 yang sudah makin kecil ini menguntungkan bagi Pemkot Malang karena jelasnya upaya pengentasan kemiskinan bisa lebih terarah dan tidak terlalu bervariatif. Mengingat kesenjangan atau gap diantara penduduk miskin itu sendiri juga sudah makin berkurang,” tegasnya.

Dengan nilai persentase kemiskinan sebesar 3,91 persen ini, Kota Malang berada di nomor dua terendah di Jawa Timur. Di antara sejumlah faktor yang mendorong turunnya kemiskinan di Kota Malang pada tahun ini, yaitu seperti suksesnya basis data PDKT-SAM yang menghasilkan data by name by addres by need.

“Intervensi kemiskinan yang lebih tepat sasaran dengan adanya basis data hasil PDKT-SAM. Termasuk keberhasilan pengendalian komoditas pemicu terjadinya inflasi, lalu juga keberpihakan Pemkot Malang terhadap UMKM lokal serta pelaku ekonomi kreatif dalam pengadaan barang dan jasa Pemkot Malang,” sebut Umar.  (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img