MALANG POSCO MEDIA, MALANG – PT Agrinesia Raya yang terkenal dengan Bolu Singosari kini resmi mengenalkan produk baru yang tak kalah menarik dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Bolu Bakpao Telo Singosari telah resmi hadir untuk memanjakan wisatawan dan warga Malang.
Managing Director PT Agrinesia Raya, Rizka Wahyu Romadhona produk Bolu Bakpao Telo merupakan inovasi baru yang dibuat. Setelah empat tahun berdiri sejak tahun 2018, Bolu Malang Singosari dapat terus melanjutkan inovasi di bidang kuliner.
“Kami selalu mencoba untuk berusaha membuat produk-produk inovatif dengan tetap mengangkat konten lokal Malang, salah satunya kita melaunching Bolu Bakpao dengan konten Telonya sebagai salah satu makanan khas Malang,” tutur Rizka kepada wartawan di sela-sela acara Launching Bolu Bakpao Telo Singosari di Museum Brawijaya, Minggu (12/3) kemarin.
Dijelaskannya, Bolu Malang Singosari sudah memiliki 30 outlet yang tersebar hampir di seluruh Malang dan sekitarnya. Rizka menuturkan untuk outlet officialnya hanya ada tiga, sisanya yakni 27 outlet bekerjasama dengan masyarakat lokal.
“Kami turut menggandeng dan memberdayakan masyarakat lokal untuk dapat berjalan bersama terus memperluas jaringan. Sehingga produk kami bisa dinikmati oleh semua pihak,” ujarnya.
Beberapa kelebihan yang ditawarkan dari produk Bolu Bakpao Telo Singosari diantaranya packaging yang menarik dan higienis. Terdapat dua varian isian, yakni original berisi selai ubi ungu serta varian isi coklat.
“Kami mencoba untuk menghadirkan produk dengan rasa yang pas manisnya pas dan teksturnya lembut. Sehingga dapat dinikmati oleh konsumen dari seluruh kalangan. Kedepannya kami akan terus melakukan inovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik,” jelasnya.
Pada acara launching produk bolu bakpao telo tersebut, turut hadir istri dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Arumi Bachsin. Ia sangat mengapresiasi produk inovasi yang dikeluarkan oleh PT Agrinesia Raya yang telah mengangkat konten lokal serta mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya.
“Saya tahu bahwa kunci sukses dari Bolu Malang sendiri adalah pemberdayaan masyarakat. Sehingga mampu membuka peluang-peluang usaha bagi mereka. Harapan untuk ke depannya makin banyak bermunculan terobosan-terobosan baru yang bisa menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas dari Malang,” ucapnya.
Menurutnya setelah pandemi, wisatawan mulai banyak memadati Malang. Adanya oleh-oleh yang bervariasi, dapat memberikan banyak pilihan bagi para konsumen untuk memilih oleh-oleh yang berkualitas.
“Jadi ke depannya, perbanyak inovasi. Tadi saya lihat juga dalam pembuatan produknya memprioritaskan keamanan dari sisi BPOM, sertifikasi bahkan ada internasional certificationnya. Harapannya ini bisa di contoh oleh yang lain,” tandasnya. (adm/aim)