.
Thursday, December 12, 2024

Angkat Kue Ladu, Disparta Akan Masukkan Kalender Wisata

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kue Ladu telah menjadi ikon bagi Kota Batu. Pasalnya hampir setiap perayaan Idul Fitri, kue tradisional ini selalu menjadi suguhan wajib di rumah-rumah warga untuk menjamu tamu yang datang bersilahturahmi, khususnya di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Salah satu warga yang masih membuat keu Ladu tersebut adalah Ratih Rohaili (36) bersama suaminya. Ia menjadi penerus pembuat kue Ladu dari orang tuanya yang tetap bertahan hingga saat ini.

Selain itu, kendala kue ini masih belum dapat dikenal lebih luas karena hingga saat ini kue Ladu ini juga belum memiliki brand label yang resmi. Selama ini, dirinya hanya bisa memasarkan kue Ladu ini hanya dengan kemasan plastik kiloan tanpa nama.

”Setiap menjelang Idul Fitri kami memproduksi kue Ladu. Namun untuk penjualan masih dalam skala kecil. Pasalnya kami juga tidak bisa menaruh kue ini ke toko-toko retail maupun oleh-oleh,” ujar Ratih kepada Malang Posco.

Meski begitu, Ratih tetap memproduksi usahanya tersebut. Dia berharap pemerintah bisa serius dalam membantu UMKM kue Ladu di desanya agar tidak hanya menjadi ikon bagi Kota Batu. Tapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga yang secara tidak langsung mengangkat perekonomian.

”Harapan kami bisa berkembang dengan didukung pemerintah untuk pemasaran. Syukur-sukur kalau bisa berkembang lebih baik lagi, bisa jadi pabrik gitu. Karena dari dulu bikin Ladu masih di lingkup rumah atau home industri,” ungkapnya.

Potensi kue yang memiliki rasa manis saat digigit ini membuat Dinas Pariwisata berupaya mempromosikannya. Salah satu upaya mengangkat kue Ladu dengan memasang gapura bertuliskan Kampung Ladu sebagai penanda di Dusun Kandangan, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.

“Saat ini untuk mempromosikan kue Ladu kami membuatkan penanda berupa gapura. Kedepan Disparta akan menggelar Festival Kampung Ladu dan masuk dalam agenda wisata tahunan yang nanti bisa dijadikan destinasi edukatif,” bebernya.

Diketahui bahwa jajanan tradisional ini masih belum dikenal luas. Sementara, generasi pembuat kue Ladu di Desa Gunungsari terus berkurang. Sehingga perlu adanya dukungan dari Pemerintah Kota Batu.

Ladu sendiri merupakan jajanan yang memiliki sejarah menarik. Bagi warga Desa Gunungsari, Ladu menjadi semacam tradisi menyambut momen Idul Fitri. Menurut warga Ladu berasal dari akronim istilah Langgeng Seduluran yang artinya persaudaraan yang abadi. (eri)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img