MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam rangka melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMAN 10 Malang menggelar Gelar Karya P5. Kegiatan bertema Kebhinekaan Global ‘Satradhirsa Membumi Arema’ ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 10. Dilaksanakan di Aula SMAN 10 Malang, selama dua hari sejak Kamis (9/3) lalu.
Waka Humas SMAN 10 Malang, Faridah Hayati S.Pd., M.Pd, mengatakan dalam kegiatan ini, siswa dibagi dalam kelompok yang masing-masing berjumlah sembilan orang. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu fasilitator dan mereka bebas memilih proyek yang akan ditampilkan. Ada yang menampilkan drama, tari, musik, kuliner serta melakukan sosialisasi budaya di SD terdekat, yakni SDN Sawojajar 2 dan SDN Sawojajar 5.
“Sesuai dengan tema yang diangkat, projek yang ditampilkan berkaitan dengan budaya di Malang Raya. Seperti drama tentang cerita rakyat Ken Arok, Tari Topeng, dan Seni Musik Karawitan. Untuk kuliner, dipilih Bakso Malang yang sudah cukup dikenal oleh para siswa,” ujar Farida pada Malang Posco Media.
Sebelum pentas budaya dilaksanakan, para siswa melakukan persiapan setiap jam pelajaran P5. P5 sendiri sudah masuk dalam jadwal pelajaran sekolah, yakni setiap Kamis dan Jumat. Pada jam tersebut, para siswa yang sudah terbagi dalam kelompok memilih seni budaya yang akan ditampilkan, membuat konsep, menyusun jadwal latihan serta rekapitulasi kebutuhan dan membuat properti yang akan digunakan untuk Gelar Karya P5.
Khusus kelompok yang memilih melakukan sosialisasi budaya di SD terdekat, saat jam pelajaran P5 mereka mengajar di sekolah yang sudah dipilih. Ada yang mengajar Musik Karawitan, Tari Topeng dan lainnya. Pada saat Gelar Karya P5, kelompok tersebut melakukan presentasi di depan teman-temannya tentang proses sosialisasi yang sudah mereka lakukan.
Bersamaan dengan gelar karya P5, kegiatan yang tidak kalah menarik adalah hasil kreativitas siswa kelas XII yang menampilkan pameran karya seni. Karya tersebut dalam bentuk fotografi dan batik sebagai projek dari pembelajaran Seni Budaya.
Adapun karya batik yang ditampilkan bertema Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Karya tersebut dalam rangka mengantisipasi bonus demografi. Dalam hal ini SMAN 10 Malang menyiapkan generasi muda yang berkualitas dengan melaksanakan sosialisasi lewat karya kain batik dan berbagai artikel tentang SSK yang ditampilkan dalam bentuk Pohon SSK. “Artikel dikemas dalam bentuk barcode yang ditempel di dedaunan pohon SSK, untuk membaca artikel tersebut tinggal scan saja,” terang Farida.
Kepala SMAN 10 Malang, Dr. Sasongko, S.Pd., M.M., mengapresiasi kegiatan gelar karya itu. Menurutnya, program ini menjadi satu momentum pendidikan bagi siswa untuk cinta budaya dan kearifan lokal. “Kegiatan semacam ini merupakan entry level bagi generasi muda khususnya peserta didik kelas 10 untuk mengembangkan dan melestarikan kesenian dan budaya ciri khas Malangan sebagai local wisdom,” katanya.
Dia memaparkan, sebelum tema ini, ada dua proyek P5 yang sudah dilaksanakan. Yakni Gaya Hidup Berkelanjutan yang berjudul Laskar Bumi, bertujuan menjadikan generasi yang sadar akan isu-isu global. Dilanjutkan pada proyek yang kedua bertema Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan judul Lawan Diskriminasi. Dengan harapan siswa menjadi agent of change dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat sekitar. “Ketiga projek P5 ini diharapkan menjadi trigger untuk mencetak pelajar yang Pancasilais,” tandasnya. (imm/adv/bua)