.
Friday, November 22, 2024

Anjal Marak, Satpol PP-Dinsos Harus Sinergi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Maraknya anak jalanan (Anjal) di Kabupaten Malang terus menjadi perhatian Satpol-PP. Operasi penertiban terus dilakukan. Sejumlah titik dipetakan dan menjadi sorotan untuk dilakukan pengawasan hingga operasi. Satpol PP mendorong ada sinergi yang dilakukan bersama Dinas Sosial (Dinsos) untuk penanganan Anjal, pengemis ataupun manusia boneka.

Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang mengatakan ada sejumlah titik yang masih marak Anjal dan terus dilakukan pengawasan. Di antaranya Exit Tol Lawang, Karanglo Singosari, Kepanjen, Gondanglegi, Bululawang, dan Turen. “Titik-titik itu banyak ditemui di lampu merah,” ungkap Firmando, Minggu (13/3).

Dirinya mengaku minimnya personel mengharuskan Satpol-PP untuk melakukan operasi secara bertahap, tidak bisa langsung ke banyak titik. “Kami belum melakukan penindakan, hanya operasi edukasi, setelah itu dipulangkan. Karena sebenarnya harus ditindaklanjuti oleh Dinas Sosial, seperti pembinaan secara khusus ataupun ketenagakerjaan,” ungkap pria yang akrab disapa Mando itu.

Dari beberapa kali operasi yang dilakukan, Mando mengaku bahwa tak sedikit anjal bukan warga asli Kabupaten Malang. Pihaknya pernah menangkap para anjal yang setelah diidentifikasi ternyata warga luar kota.

“Operasi terakhir, ada enam anak perempuan dari Jawa Tengah semua, dan semua di bawah umur,” kata Mando. Setelah operasi anjal, Satpol PP kemudian memulangkan mereka dengan terlebih dulu membuat surat pernyataan untuk tidak kembali lagi ke Kabupaten Malang.

Dikatakan, anjal yang terjaring disinyalir oleh Muspika setempat telah berbuat asusila. Alhasil dilakukan pencegahan. Dari operasi terakhir pada Februari lalu, dirasa cukup berdampak pada kondisi di perkotaan seperti Simpang Empat Kepanjen yang mulai minim keberadaan Anjal.

“Hasil operasi cukup berdampak, seperti manusia boneka mulai kosong. Mereka juga kos di sekitar Pasar Sumedang. Sudah banyak yang kita bongkar, banyak juga bukan orang Malang,” tambahnya.

Kasi Ketentraman dan Ketertiban Satpol-PP Kabupaten Malang, M. Kasim Samah, mengatakan sebelumnya eksekusi terakhir dilakukan tanggal 24 Februari 2022. Upaya operasi ini juga digencarkan demi menjaga Kota Kepanjen sebagai pusat Ibu Kota.

“Saat ini pengawasan dilakukan khususnya di setiap simpang jalan utama, masih berupa imbauan dan pembinaan. Rencananya nanti bulan April kembali patroli sebagai terapi sehingga mereka dengan kesadaran sendiri untuk tidak beraktivitas di sana lagi,” jelas Kasim. (tyo/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img