MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nahas dialami perempuan yang merupakan asisten rumah tangga (ART) berinisial HF, 21, asal Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Ia stres dan mengalami luka lebam, usai jadi sasaran amukan majikannya hingga harus opname di RSSA Malang.
Paman korban, Supandi menceritakan, korban ini sebelumnya bekerja kepada seorang berinisial HNM, 45, di rumah kawasan Mulyorejo, Sukun, Kota Malang. Penganiayaan berawal dari anjing peliharaan pelaku yang tiba-tiba mati, Sabtu (28/9) lalu.
“Korban ini sudah setahun kerja sama pelaku. Tugasnya memang selain membersihkan rumah, juga merawat anjing. Saat itu, anjing majikannya tiba-tiba karena memakan obat tanaman,” ujarnya usai membuet laporan di Satreskrim Polresta Malang Kota, Selasa (1/10).
Anjing majikan HF memang tak sengaja menelan obat tersebut. Seketika anjing ini mati, dan membuat HNM marah besar. Kemarahan itu ia lampiaskan, kepada korban dengan melakukan penganiayaan dan penelantaran.
“Selama dua hari lalu, korban dikurung di rumah pelaku tidak boleh keluar dan mirisnya tidak diberi makan hingga lemas,” lanjutnya. Selain dikurung, korban juga disiksa. Ia mendapat kekerasan berupa dipukuli dan dijambak rambutnya.
“Penganiayaan ini terjadi, Senin (30/9) malam. Pelaku memukul kepala korban dengan tangan kosong lalu menjambaknya,” terangnya. Karena sudah tidak kuat, korban minta tolong dengan menghubungi temannya. Setelah itu, temannya bersama pihak keluarga datang dan langsung menolong.
Korban HF mengalami trauma psikis sehingga harus menjalani perawatan medis di RSSA Malang. “Kondisinya seperti depresi berat dan menangis terus seperti ketakutan. Sekarang, masih opname di RSSA,” tegasnya. Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengaku pihaknya telah menerima laporan tersebut.
“Kami juga masih menunggu hasil visumnya seperti apa. Kami juga menunggu kondisi korban membaik karena hingga saat ini, korban juga belum bisa hadir untuk dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan,” tandasnya. (rex/mar)