Wednesday, September 24, 2025
spot_img

Anti Gadget! SMK PIM Malang Bentuk Budaya Lieterasi Lewat Program Membaca Senyap

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA  – SMK Putra Indonesia Malang (SMK PIM), yang dikenal sebagai pioneer sekolah farmasi industri dan sekolah kimia industri di Kota Malang, terus berinovasi dalam membentuk karakter peserta didik. Salah satu langkah nyatanya yakni melalui program Membaca Senyap setiap hari Kamis.

Program ini berlangsung selama 15 menit di awal pembelajaran. Setiap peserta didik diwajibkan membawa buku bacaan sebagai bahan literasi, sekaligus melatih konsentrasi serta menumbuhkan minat baca. Uniknya, siswa dilarang menggunakan sumber literasi dari gawai atau handphone.

Kepala SMK yang berlokasi di Jl. Barito no 5, Eka Tries Yuliani, S.Si., menegaskan pentingnya literasi sebagai fondasi bagi generasi muda.“Membaca adalah jendela ilmu. Dengan membiasakan membaca senyap, kami ingin menanamkan kedisiplinan, fokus, serta memperluas wawasan peserta didik sejak dini,” ungkap Eka.

Ia menambahkan, penerapan program ini sejalan dengan visi sekolah yang tidak hanya mencetak lulusan unggul di bidang teknik kimia industri dan farmasi industri, tetapi juga memiliki daya saing intelektual. Menurutnya, budaya literasi yang kuat akan menjadi bekal berharga bagi siswa ketika terjun di dunia kerja.

Dari sudut pandang peserta didik, manfaat program ini pun mulai terasa. Naufal vivaldin Fakhruq Ramadhan, siswa konsentrasi keahlian farmasi industry, mengaku membaca senyap membuat dirinya lebih fokus. “Awalnya terasa sulit, tapi sekarang saya bisa lebih tenang dan mudah memahami isi buku. Rasanya beda kalau membaca tanpa gangguan gadget,” tutur alumni SMP Negeri 2 Wagir. 

Naufal juga menyampaikan bahwa kebiasaan membaca ini menumbuhkan motivasi baru, terutama dalam memahami teori kimia yang cukup kompleks.

Sementara itu, Kanaya Dewi Pramono alumni SMP N 3 Malang, siswa konsentrasi keahlian farmasi industri, menilai program ini mendorong dirinya lebih disiplin.

“Membaca senyap jadi kebiasaan baru yang positif. Saya jadi terbiasa membuka buku, bukan hanya saat ada tugas saja,” kata kanaya murid yang pernah mengikuti kejuaraan News Breaking membaca berita tingkat SMA Se Jawa timur Tahun 2024 ini. 

Menurut Kanaya, membangun budaya literasi di sekolah farmasi industri seperti SMK PIM menjadi nilai tambah yang membedakan sekolah ini dari yang lain. Ia menilai hal ini penting untuk menghadapi tantangan dunia industri yang menuntut ketelitian dan pemahaman mendalam.

Dengan berbagai program inovatif, SMK Putra Indonesia Malang semakin menegaskan eksistensinya sebagai sekolah vokasi yang bukan hanya melahirkan tenaga kerja siap pakai, tetapi juga insan berkarakter kuat, cendekia, dan melek literasi. (adv/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img