MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menekankan pentingnya ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga di pasar menjelang Ramadan kepada Tim Pengendalian Inflas Daerah (TPID) Kota Malang.
Hal itu disampaikannya dalam pertemuan tingkat tinggi yang digelar di Grand Mercure Malang Mirama Senin (13/3) kemarin. Ia meminta agar dalam waktu dekat segera ada kebijakan khusus untuk mengantisipasi fluktuasi harga dalam beberapa hari mendatang.
“Alhamdulillah ada yang namanya High Level Meeting seperti ini. Ini bukan soal analisa lagi, tapi bagaimana membuat kebijakan yang strategis. Terlebih saat ini sebentar lagi sekitar 10 hari lagi, kita sudah masuk pada bulan Ramadan. Biasanya orang puasa, tapi kebutuhan bahan pokok semakin meningkat,” jelas Sutiaji
Menurut Sutiaji, terjadinya fluktuasi harga bahan makanan di pasar sebenarnya merupakan sebuah hal yang normal. Namun, tetap harus diperhatikan lebih teliti apakah fluktuasi itu karena masalah ketersediaan barang. Semua pihak yang ada di TPID, baik dari BUMD, dinas terkait, BPS hingga perbankan juga harus ikut ambil bagian untuk mengantisipasinya.
Sebab, kata Sutiaji, fluktuasi harga yang terjadi karena ketersediaan barang justru menimbulkan masalah lain. Bahkan bisa mempengaruhi tingkat inflasi di daerah.
“Ini yang kita antisipasi jangan sampai nanti terjadi fluktuasi harga. Kalau terjadi karena kebutuhan orang, tidak apa apa. Tapi yang disampaikan, jangan sampai fluktuasi itu karena kelangkaan bahan pokok. Sehingga ini harus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok,” tegas Sutiaji.
Oleh karena itu, kebijakan strategis yang bakal dilakukan dalam waktu dekat adalah dengan mengintensifkan monitoring lapangan. Monitoring ini akan dilakukan oleh berbagai pihak dan ia sendiri juga akan melakukan monitoring secara khusus.
“Monitoring terus kita lakukan dan nanti menjelang bulan puasa kita langsung ke pasar-pasar,” ungkapnya.
Dari monitoring tersebut, maka akan diketahui apa saja permasalahan yang terjadi di pasar. Apabila memang terjadi fluktuasi harga yang dirasa tidak normal, maka selanjutnya perlu tindakan intervensi. Salah satunya dengan operasi pasar.
“Operasi pasar juga tetap perlu. Keterlibatan BUMD sampai saat ini juga sudah lumayan. Kita terus upayakan yang terbaik,” tandasnya. (ian/aim)