spot_img
Tuesday, July 29, 2025
spot_img

Baso: Semua HP Dikumpulkan Dalam Kardus Minumal Mineral

Antisipasi Kerusuhan, HP Wasit dan Juri Muahthai ‘Disita’

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG – Sebuah gebrakan baru dilakukan dilakukan Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jatim. Demi menjaga fair play dan netralitas hakim dan juri memimpin pertandingan, MI Jatim ‘menyita’ semua handponhe (HP) juri pertandingan muaythai di Porprov IX Jatim 2025.

Dikonfirmasi soal di atas, ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) MI Jatim Baso Juherman, membenarkan. Menurut dia, cara ini ditempuh agar kinerja hakim dan juri selama memimpin pertandingan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya.

Malang Posco Media
AMAN: Puluhan HP wasit dan juri Muahthay dikumpulkan di Kardus air mineral. (MPM-HARY SANTOSO)

‘’Ini kali pertama kami lakukan (‘menyita’) hape juri Muaythai. Harapannya tentu saja untuk menghindarkan penilaian kontroversial juri Muaythai,’’ tandas Baso, usai menutup pertandingan cabor Muaythai Porprov Jatim IX 2025, semalam.

Disebutkan dia, juri sebagai pengadil harus memimpin pertandingan secara adil dan fair play. Agar tidak terjadi protes yang ujung-ujungnya bisa mengakibatkan kericuhan. Antara pemain dan official Muaythai pasti akan senang kalau keputusna juri benar-benar dilakukan secara adil dan fair play.

Malang Posco Media
JAGA SPORTIFITAS; Usai pertandingan di partai final Muahthay wasit dan juri mengambil HP mereka masing-masing. (MPM-HARY SANTOSO)

“Saya hanya mengantisipasi supaya mereka (hakim dan juri) tidak main-main dalam melakukan penilaian, terutama di final. Saya lihat dari awal sampai selesai final tidak ada penilaian kontroversial,’’ papar Baso Juherman.

Langkah ini, diakui Baso, memang baru kali pertama dilakukan di Porprov. Menyita HP hakim dan juri sebagai antisipasi terjadinya kecurangan penilaian. Khususnya di partai final. HP semua wasit dan juri dikumpulkan supaya tidak ada komunikasi dengan pelatih dan pengurus MI kab/kota asal atlet itu berada.

“Saya melihat wasit juri ini berasal dari berbagai daerah yang kita rekrut. Mereka sudah mengikuti penataran tingkat daerah dan nasional. Tentu kita melihat kualitas mereka. Alhamdulillah mereka profesional memimpin pertandingan,” paparnya.

Baso melihat beberapa cabor fight di Porprov tahun ini terjadi keributan, karena berbagai faktor. Namun, hal itu tak terjadi di pertandingan Muaythai. Sebab, sebelum pelaksanaan, dirinya sudah memberi peringatan kepada seluruh wasit dan juri untuk bersikap adil. “Kalau ada kecurangan akan saya pulangkan,” tegasnya.

Alhasil, selama empat hari pertandingan muaythai di Gedung Islamic Center, kota Malang, berjalan lancar. Kepemimpinan wasit yang adil, membuat pertandingan menarik ditonton. Atlet dan ofisial merasa puas.

Cabor Muaythai sendiri diikuti oleh 298 atlet dari 34 kab/kota di Jatim. Sebanyak 24 medali emas diperebutkan, terdiri dari 6 nomor seni dan 18 fight. “Saya kira ini rekor jumlah peserta terbanyak di cabor bela diri selama porprov digelar di berbagai daerah,” tandasnya.

Dari 34 kab/kota itu, sebanyak 31 kab/kota yang meraih medali. Surabaya terbanyak perolehan medalinya, yakni 5 emas, 5 perak, 2 perunggu dan menjadi juara umum. Seperti Porprov dua tahun lalu, Surabaya menjadi juara umum dengan memperoleh 4 emas.

Di peringkat dua, kab Sampang mendapat 4 emas. Disusul, kab Probolinggo, kab Blitar, kota Malang dan kab Lamongan, masing-masing dapat 2 emas. Daerah lain yang kebagian 1 emas, kota Mojokerto, kota Kediri, kab Ngawi, kab Kediri, kab Gresik, kab Bojonegoro dan kab Pasuruan.

Para atlet dari beberapa daerah yang mendapat medali itu sering mengikuti kompetisi. Seperti kejuaraan liga muaythai yang digelar pengprov dan kejuaraan lain yang levelnya tingkat provinsi,.

“Mereka sering ikut kejuaraan. Alhasil, ada peningkatan kualitas di antara mereka. Bahkan, ada atlet yang mampu menumbangkan atlet unggulan. Seperti tumbangnya atlet unggulan kab Blitar,” ungkapnya.

Baso menaruh besar perhatian Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan KONI kab/kota untuk ikut memperhatikan pembinaan atlet muaythai. Ini penting, karena menyangkut anggaran pembinaan cabor. Terutama dukungan terhadap sarana dan prasarana olahraga.

“Mereka yang rata-rata punya ring dan latihannya rutin itu yang dapat medali. Mereka yang berhasil meraih medali akan direkrut masuk puslatda. Karena di muaythai menerapkan sistem promosi degradasi di puslatda. Atlet yang menghuni puslatda kalah di kejuaraan, akan diganti oleh atlet yang berprestasi di Porprov,” jelasnya. (has)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img