MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Musim liburan Nataru menjadi saat saat yang cukup rawan terjadinya kepadatan lalu lintas. Apalagi di Kota Malang yang menjadi salah satu daerah wisata dan penopang untuk destinasi wisata di sekitarnya. Tak heran di sejumlah simpul jalanan di Kota Malang terjadi penumpukan kendaraan hingga rawan menyebabkan kepadatan lalu lintas, bahkan macet..
Untuk mengantisipasi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan bisa memanfaatkan layanan CCTV yang tersebar di seluruh penjuru Kota Malang. Layanan ini bisa diakses secara gratis dan real-time (online).
“Kami merekomendasikan masyarakat atau pengendara jalan untuk memantau kondisi jalanan melalui CCTV ini. Jadi website CCTV ini bisa dipakai masyarakat maupun pengendara yang ada di jalan terkait kondisi lalu lintas di Kota Malang,” terang Jaya, sapaannya, Selasa (28/12) kemarin.
Layanan CCTV ini bisa diakses di situs cctv.malangkota.go.id. Layanan yang telah diluncurkan oleh Dinas Kominfo Kota Malang sejak 2019 lalu itu kini jumlahnya mencapai 200 titik lebih. Dengan memantau secara langsung kondisi jalan melalui CCTV ini, maka diharapkan bisa menghindari dan meminimalisir potensi kemacetan lalin. Sehingga arus lalin juga bisa menjadi lebih lancar dan kondusif.
Dishub telah memetakan sejumlah titik yang rawan terjadi kepadatan lalu lintas di Kota Malang. Diantaranya seperti Jalan Merdeka Alun Alun, Jalan Kawi dan sekitarnya, Simpang Jalan Ahmad Yani, Simpang Universitas Brawijaya (UB), Simpang Dinoyo, Simpang Jembatan Tunggulmas, Simpang Perlimaan Tunggulwulung, hingga kawasan Kayutangan Heritage dan Bundaran Tugu Balai Kota Malang.
“Kami sudah merancang skema kesiapsiagaan. Jadi kami juga melakukan pemantauan arus lalu lintas melalui Pusdalops Area Traffic Control System (ATCS) serta melalui CCTV di 200 titik jalan itu,” sebutnya.
Selama Nataru ini, diprediksi volume kendaraan akan naik sekitar 5 persen hingga 10 persen. Namun peningkatan itu hanya di beberapa titik tertentu saja. Apalagi dengan adanya rekayasa lalin di Kabupaten Malang hingga Kota Batu, dimana sejumlah kendaraan akan dialihkan jika terjadi penumpukan. Salah satunya dialihkan menuju pintu tol Madyopuro sehingga disekitar kawasan tersebut juga berpotensi terjadi kemacetan.
“Tapi, kunjungan wisatawan yang melewati Kota Malang, sengaja ataupun tidak, juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Baik untuk sektor pariwisata maupun perdagangan,” tandasnya. (ian/aim)