MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Masuknya penyakit cacar monyet atau monkeypox di Indonesia, membuat sejumlah wilayah waspada, termasuk di Kota Malang. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif menjelaskan, sampai saat ini di Kota Malang belum ada laporan terkonfirmasi kasus cacar monyet, baik dari puskesmas, klinik hingga rumah sakit.
Namun demikian sesuai edaran dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pihaknya sudah melakukan sejumlah antisipasi.
“Provinsi sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat maupun rumah sakit untuk menyiapkan ruang isolasi. Faskes, puskesmas, dokter prakek mandiri, agar disiapkan semua sebagai skrining utama untuk mendeteksi adanya gejala atau tidak,” terang Husnul, ditemui usai apel rutin di Balai Kota Malang, Senin (2/9) kemarin.
Selain itu, berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan, Husnul menyebut sudah disiapkan SOP (Standar Operating Procedure) untuk penanganan mereka yang bergejala maupun yang berisiko terpapar Monkeypox.
“Kami sudah mengikuti itu. Tetap ada karantina, makanya rumah sakit sudah kami imbau dengan surat edaran untuk menyiapka ruang khusus,” lanjut Husnul.
Hampir sama dengan cacar air, penyakit cacar monyet ini mempunyai bintik atau lesi berisi cairan bening yang membengkak. Fase awal ditandai dengan demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Kemudian berlanjut ke fase erupsi pada beberapa hari kemudian, yang ditandai dengan munculnya ruam.
“Iya sama timbul bintik bintik. Beda dengan DB (demam berdarah, red), ini bintik di dalamnya ada airnya. Menyerang ke semua umur, terutama yang mempunyai risiko imunitas rendah, anak anak, lansia, ibu hamil,” sebut Husnul.
Sebagai upaya pencegahan lainnya, Husnul mengungkapkan pihaknya menunggu adanya dropping vaksin Monkeypox dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Nantinya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur akan mendistribusikan vaksin kepada daerah yang dilaporkan ada yang mengalami gejala penyakit tersebut.
“Jadi vaksin ini nanti itu, diberikan kepada mereka yang bergejala dan juga masyarakat di lingkungan sekitar yang berisiko terpapar penyakit tersebut,” tutupnya. (ian/aim)