MALANG- Selama dua hari, PMK Kabupaten Malang disibukkan dengan kebakaran di wilayah Kasembon dan Karangploso. Yang pertama, api melalap gudang oven tembakau berukuran 6 x 6 meter milik Heri Cahyono di Dusun Slatri, Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Jumat (26/8) pukul 19.15. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Namun mantan pria yang pernah maju dalam pemilihan Bupati Malang tahun 2020 itu mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta. Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang, Goly Karyanto menjelaskan, sekitar pukul 19.30, petugas jaga PMK Kabupaten Malang, menerima laporan kebakaran itu.
“Tim Damkar dipimpin Syaiful Anwar sebagai Komandan Regu 4, langsung meluncur ke lokasi kebakaran dengan membawa tiga unit mobil damkar dan satu ambulans. Tiba di lokasi, langsung melakukan pemadaman dengan peralatan yang sudah siap dan dibantu sejumlah warga sekitar. Sekitar pukul 21.30, api sudah dapat dijinakkan,” ungkapnya.
Dini hari kemarin, kebakaran ganti terjadi di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso. Rumah milik Pianah, 35, warga setempat hangus diduga akibat kelalaian mematikan kompor. Garasi rumah dan dapur miliknya ludes. Api membumbung cepat dan membuat warga sekitar panik. Untungnya seluruh penghuni rumah dan tetangganya berhasil keluar.
“Sebanyak tiga unit armada PMK Kabupaten Malang diterjunkan ke lokasi untuk membantu. Meski sempat panic, warga yang juga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya akhirnya berhasil memadamkan api,” kata Goly, sapaannya dikonfirmasi Malang Posco Media, kemarin siang.
Armada PMK Kabupaten Malang, tiba di lokasi sekitar pukul 03.15. Saat sampai di lokasi api sudah dipadamkan warga. “Petugas membantu melakukan pembasahan untuk memastikan api benar – benar sudah padam. Petugas juga menggali keterangan sejumlah saksi saat berada di lokasi,” terangnya.
Setelah ditelusuri, kebakaran diduga berasal dari kompor gerobak cilok yang masih menyala, ditinggalkan pemiliknya untuk pergi ke dapur. “Tidak ada korban jiwa. Namun demikian, pemiliknya menderita kerugian yang ditaksir sekitar Rp 60 juta,” tukas Goly. (tyo/mar)