spot_img
Sunday, January 5, 2025
spot_img

LPPM ITN Malang

Apresiasi Dosen, Gelontor Hadiah Jutaan Rupiah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) mengapresiasi tiap pencapaian dosen dalam penelitian dan menghasilkan luaran. Baik berupa publikasi ilmiah tingkat regional, nasional, maupun internasional. Tidak hanya itu saja, produktivitas dosen dalam menulis buku juga diapresiasi.

“Jadi para dosen yang punya tulisan di jurnal, prosiding, buku bisa datang ke LPPM. Begitupun dosen-dosen yang tidak lolos proposal bisa langsung menulis jurnal, prosiding, atau buku yang nantinya akan kami beri kompensasi,” ujar Ketua LPPM, Martinus Edwin Tjahjadi, ST., MGeomSc., PhD, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sudah cukup banyak dosen yang mendapat kompensasi dari karya-karya mereka melalui hibah fundamental atau hibah penggantian untuk publikasi. Untuk nominalnya sendiri tidak main-main. Edwin mengungkapkan, untuk karya buku, baik buku ajar, buku referensi, buku monograf diapresiasi sebesar Rp5 juta per satu judul buku.

Untuk jurnal internasional tergantung dari nilai Scopus. Bila nilai Scopus Q1 mendapat apresiasi/penggantian sebesar 10 juta rupiah, Q2 mendapat penggantian 7,5 juta rupiah, Q3 mendapat 5 juta rupiah, dan yang terendah Scopus Q4 mendapat 3,5 juta rupiah. Tidak hanya itu saja, yang dulunya terindeks Sinta tidak mendapat penggantian, maka sekarang dapat. Nominalnya Sinta 1 mendapat 2,5 juta rupiah, Sinta 2 mendapat 2,5 juta rupiah, dan Sinta 3 mendapat 750 ribu rupiah.

“Jadi untuk hibah fundamental ini diberikan bila dosen tidak lolos proposal, dan tidak lolos pendanaan. Tapi mereka mau membuatkan jurnal, buku, prosiding, seminar internasional dll, maka akan mendapat penggantian dari LPPM,” jelasnya.

Dikatakan Edwin, upaya ini dilakukan untuk mengenjot kinerja penelitian dosen dalam menulis luaran-luaran, sehingga skor Sinta naik. Kalau skor Sinta sampai turun, maka dampaknya klasterisasi penelitian akan ikut turun. Jadi hibah yang diperoleh bisa berkurang. Apresiasi ini sudah berlaku sejak awal tahun 2024 lalu.

“Awal tahun kami sudah sosialisasi peraturan baru. Awal-awalnya dosen khawatir serta ada rasa ragu, tapi ternyata berjalan juga. Kami mengkolaborasikan dosen antar prodi. Dosen bisa berbagi tugas dengan data yang sama. Ini juga agar lebih kolaboratif antar prodi, antar dosen di ITN Malang. Mereka jadi terbuka pemahamannya,” jelasnya.

Dengan support dan beragamnya apresiasi dari LPPM diharapkan semakin banyak proposal penelitian yang masuk. Tim reviewer juga semakin selektif dalam mengevaluasi kemajuan program yang telah didanai hingga mencapai 70 persen dari target pencapaian. “Tujuannya untuk melihat konsistensi yang diusulkan oleh pengusul di proposal,” pungkasnya. (imm/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img