MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puluhan kelompok pemuda seni dari seluruh penjuru Kota Malang tampil menyuguhkan seni tradisional jaranan pada Minggu (7/5) kemarin. Dengan irama gendang musik tradisional, puluhan kelompok pemuda itu menampilkan seni jaranan yang terbaik. Tak pelak masyarakat pun hingga antusias memenuhi seluruh area Taman Krida Budaya Jawa Timur di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang yang menjadi lokasi festival tersebut.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji berkesempatan untuk membuka festival yang juga menjadi bagian dari peringatan HUT ke 109 Kota Malang itu. Sutiaji menyampaikan acara yang bertajuk Festival Jaranan Pemuda Seni Kota Malang 2023 itu merupakan upaya dan komitmen Pemkot Malang dalam merawat budaya.
“Apalagi saat ini sudah disrupsi digital, anak-anak disinyalir lupa dengan akar budaya. Saya kira ini menjadi salah satu kekuatan moral kita,” ujar Sutiaji kepada Malang Posco Media, disela acara.
Tidak hanya itu, lanjut Sutiaji, Festival Jaranan ini juga bisa menjadi bagian untuk meningkatkan khazanah wisata di Kota Malang. Ia mencontohkan, Tari Kecak di Bali misalnya, terbukti bisa menjadi daya tarik masyarakat internasional. Maka dari itu, ia berencana melestarikan seni jaranan ini dengan menampilkannya secara rutin. Termasuk di kawasan Kayutangan Heritage.
“Malang ini kan termasuk dunia pariwisata. Bagaimana orang orang mengenalkan budaya di Malang sampai go internasional. Makanya bisa jadi begini ada rutin ditaruh setiap seminggu sekali di Kayutangan. Ini akan menjadi pagelaran,” beber Sutiaji.
Kepala Dinas Kepemudaan Pariwisata dan Olahraga Baihaqi menambahkan, pada Festival Jaranan kali ini ada sebanyak 36 kelompok dari seluruh Kota Malang. Tiap kelompok ada sekitar 20 personel. Sehingga diperkirakan dari penampil jaranan ada sekitar 700 pelaku seni budaya.
“Antusiasme budayawan, seniman jaranan di Kota Malang itu perlu diwadahi dan perlu dilestarikan. Karena mereka itu adalah para pecinta budaya nasional. Dalam rangka memberikan keseimbangan gempuran digitalisasi, mereka tetap komitmen melestarikan,” terang Baihaqi.
Melihat respon dan animo masyarakat yang juga sangat tinggi, Baihaqi mengaku akan berupaya memasukkan agenda Festival Jaranan tiap tahun mendatang. Diharapkan acara seperti ini bisa turut menambah tingkat wisata di Kota Malang.
“Luar biasa. Mereka ini datang tidak hanya warga Kota Malang, tapi dampaknya juga terhadap perekonomian. Karena kita manfaatkan UMKM sehingga ekonomi bergulir. Pembinaan jaranan terus kita lakukan kontinyu, tidak terputus disini saja. Antusiasmenya luar biasa sehingga perlu terus kita pelihara,” tutupnya. (ian/aim/mpm)