MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Jalan Raya dari arah simpang empat Karanglo yang mengarah ke Kota Batu benar-benar macet total sejak pagi, Sabtu (16/12). Tersendatnya arus lalu lintas (lalin) dikarenakan adanya pengaspalan jalan raya. Titiknya di Jalan Raya Ngijo, Karangploso.
Kapolsek Karangploso, AKP Moch Sochib mengatakan, dirinya langsung turun ke lapangan untuk menegur pekerja yang melakukan pengaspalan pada pagi hari. Pekerja pengaspalan jalan, dikatakan Sochib, langsung berhenti.
“Ada keterlambatan pengiriman aspal sehingga semalam tidak tuntas. Makanya dilanjutkan pagi tadi. Tapi, saya turun ke lapangan untuk menegur karena pengaspalan berimbas arus lalin tersendat,” beber Sochib kepada Malang Posco Media.
Ditambahkan dia, tidak ada pengalihan arus lalin. Sebab, setelah pengerjaan jalan berhenti, menurutnya, kendaraan yang tersendat kembali mencair. “Beberapa waktu berselang kendaraan kembali normal,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Malang Posco Media sepanjang jalan raya dari simpang empat Karanglo hingga titik pengaspalan jalan raya Desa Ngijo, Karangploso, kondisi arus lalin masih terlihat padat merayap.
Salah satu faktornya adanya simpang tiga yang terdapat sepanjang jalan tersebut. Disinggung hal ini, Sochib mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PU Provinsi untuk melakukan rekayasa jalan untuk mencegah terjadinya kemacetan di jalan raya.
“Kalau faktor adanya simpang tiga memang sudah lama. Apalagi di simpang lima Kepuharjo. Ini yang kami sudah koordinasi sama PU Provinsi yang berwenang jalan tersebut,” lanjut Sochib.
Salah satu pemilik toko di tepi jalan raya Desa Ngijo, Karangploso, Kurniadi mengatakan, pada hari weekend, Sabtu dan Minggu biasanya jalan di sana selalu ramai dilintasi kendaraan. Sebab, jalan di sana sebagai jalur menuju ke tempat wisata Kota Batu.
“Apalagi musim musim liburan, pasti ramai,” kata dia. Ia juga melihat tadi pagi bila terdapat pekerja sedang mengerjakan pengaspalan jalan. “Sempat macet karena ada pengaspalan jalan. Tapi bisa normal kembali sekitar pukul sebelas,” pungkasnya. (den/bua)
