MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Crisis Center Arema FC terus bergerak untuk memberikan bantuan kepada korban baik yang meninggal maupun luka-luka. Pada Jumat (28/10) kemarin, distribusi bantuan tahap dua dan tiga dilakukan di beberapa titik, salah satunya dengan mendatangi keluarga almarhum Farza Dwi Kurniawan, korban meninggal ke-135 yang beralamat di Sudimoro Selatan. Suasana duka masih sangat terasa di kediaman almarhum. Farza merupakan korban meninggal yang sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 23 hari. Karangan bunga serta kolega yang melakukan takziah di rumah almarhum masih terlihat.
Salah satu anggota dari tim Crisis Center Arema FC, Tjiptadi Purnomo mengungkapkan bahwa santunan yang diberikan adalah santunan lanjutan yakni tahap dua dan tahap ketiga yang merupakan bantuan dari direksi Arema FC dan Indosiar.
“Mewakili Crisis Center Arema FC, kami menyampaikan santunan tahap kedua dan ketiga untuk keluarga yang ditinggalkan,” ungkap pria yang menjabat sebagai manager Arema FC Official Store ini.
Dalam kunjungannya ke kediaman almarhum, Tjiptadi mengungkapkan bahwa keluarga korban dan Arema FC saling menguatkan satu sama lain. “Ya, kita saling menguatkan satu sama lain baik keluarga korban yang merupakan Aremania dan dari Arema FC,” katanya.
Sementara itu, di hari yang sama selain santunan diberikan pada keluarga Farza, tim Crisis Center lainnya juga menyerahkan bantuan ke Kecamatan Wagir dengan melakukan distribusi tahap ketiga dari host broadcaster.
“Hari ini 28 Oktober 2022 (kemarin) total ada 4 santunan yang kita berikan. Dua lainnya ada di Wagir yang juga merupakan korban meninggal,” tambah dia.
Tak hanya korban di wilayah Malang Raya, di luar Malang juga dilakukan distribusi. Sebab, total ada 30 korban meninggal yang berasal dari luar Malang Raya, seperti dari Blitar, Gresik, Jember, Jombang, Magetan, Pasuruan, Probolinggo, Trenggalek dan Tulungagung.
“Santunan juga menjangkau luar kota, tahap pertama sudah rampung semua. Tinggal tahap kedua dan ketiga yang akan segera kita rampungkan proses distribusinya,” pungkas Tjiptadi. (ley/bua)
