.
Friday, December 13, 2024

Arema FC Dituntut Mundur dari Kompetisi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Buntut Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa dengan proses usut tuntas yang masih berjalan terus dikawal oleh Arek Malang. Kali ini, sekelompok Arek Malang dan elemen Aremania mengambil sikap dengan melakukan aksi di depan kantor Arema FC alias Kandang Singa, Minggu (15/1) siang.

Mereka membawa poster dan berbagai asesoris yang mengandung tuntutan, memadati di depan markas Singo Edan. Kantor yang berada di Jalan Mayjen Panjaitan nomor 42 Kecamatan Klojen itu dipadati massa aksi.

Salah satu peserta aksi, Yoyok mengatakan terjadinya insiden di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, 1 Oktober 2022 lalu karena adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan. Hal itu dikuatkan dengan penggunaan gas air mata dan pengendalian massa yang tidak sesuai prosedur, hingga menyebabkan massa gagal membubarkan diri dan jatuhnya korban jiwa.

“Ini merupakan fenomena puncak gunung es bobroknya pengelolaan sepakbola Indonesia. Termasuk klub di dalamnya yang mengesampingkan banyak aspek. Termasuk keselamatan supporter, demi mengeruk laba sebesar-besarnya,” jelasnya.

Peran panitia pelaksana pertandingan sebagai perpanjangan tangan klub Arema FC di bawah PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) juga disoroti. Lantaran dalam tragedi ini, mereka menilai bukan hanya kekuatan yang berlebihan sebagai penyebab utama, diabaikanya aspek keselamatan dan keamanan supporter oleh pihak panitia pelaksana juga menjadi catatan penting.

“Tentu dalam hal ini, aspek keselamatan dan keamanan suporter pertandingan tidak diperhatikan oleh pihak terkait. Mulai dari Ketua Panpel, Security Officer, Media Officer, dan Marketing yang didaftarkan secara tidak dengan semestinya oleh PT. AABBI kepada PT. LIB selaku operator liga,” ungkapnya.

Hal itu kemudian, membuat ratusan massa aksi ini menyampaikan tiga tuntutan. Massa aksi merasa bahwa Arema FC sebagai klub yang didukung korban insiden tersebut, seolah tanpa dosa dengan sepenuh hati melanjutkan kompetisi dan dirasa menanggalkan empati.

“Kami massa aksi AREK MALANG menyatakan sikap, pertama menuntut Arema FC di bawah PT. AABBI selaku klub yang amoral untuk mundur dari kompetisi. Kedua menolak segala aktivitas Arema FC sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan untuk beraktivitas (berkegiatan) di Malang Raya. Selain itu, kami juga mendesak PT. ABBI  sebagai subjek hukum untuk Ikut berpartisipasi aktif dalam upaya #USUTTUNTAS Tragedi Kanjuruhan. Selain itu juga kooperatif dalam proses hukum yang berjalan,” seru Yoyok.

Aksi ini kemudian diisi dengan prosesi tabur bunga di depan Kantor Arema FC. Selain itu juga beberapa stiker yang sudah disiapkan peserta aksi ditempelkan ke bagian dari store maupun kantor Tim Singo Edan. (rex/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img