.
Friday, December 13, 2024

AREMA TRADISIKAN JUARA DAN CIPTAKAN NASIONALISME 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Bravo Arema, namamu terukir indah menjuarai Piala Presiden untuk yang ketiga kalinya.  Sentuhan Presiden Klub Arema FC Gilang Widya Pramana telah memberikan kontribusi terbaik untuk tim yang saat ini diarsiteki oleh Eduardo Almeida. Juara Piala Presiden 2022 menjadi modal penting bagi Arema FC untuk mengarungi Liga 1 2022/2023.    Secara historis bahwa sepak bola adalah wadah dimana orang dari berbagai latar-belakang etnis bertemu. Terkadang pertandingan sepak bola berakhir dengan pertengkaran antar orang yang berbeda latar belakang dan suporter. Walaupun demikian, sepak bola tetap menjadi meeting point yang mendapat perhatian oleh masyarakat.

Gaung nama besar Arema dan kepopulerannya sepak bola di Malang Raya bisa membuat warganya menjadi fanatik termasuk fans Arema dari luar Malang. Kondisi inilah yang secara tidak langsung menciptakan nilai-nilai nasionalisme.

Bill Murray mengatakan bahwa sepak bola selalu mengandung emosi dan fanatisme. Sifat fanatisme sepak bola adalah unik karena orang yang berada di dalamnya rela untuk membela tim kesayangannya dengan pengorbanan yang tidak kecil, baik tenaga dan dana (Iskandar, 2006: 41-43).

Hal ini sejalan dengan prinsip nasionalisme yang diutarakan oleh Sartono Kartodirdjo bahwa nasionalisme harus memiliki wujud prestasi yang sangat diperlukan untuk menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi warga negara bangsa. Dalam komunikasi politik, konsep tentang nasionalisme perlu diterjemahkan dengan simbol-simbol sehingga imaji yang lebih kongkrit akan lebih mudah dapat dipopulerkan ke masyarakat.

Bukti Arema menyabet Piala Presiden di tahun 2022 menunjukkan Arema rajanya Piala Presiden. Bagi Arema, ini adalah koleksi juara turnamen ke-12, angka itu jauh lebih banyak dibanding keberhasilan mereka menjuarai kompetisi Liga Indonesia sejumlah tiga kali, masing-masing 2009-2010, 2004, dan 1992-1993 (Galatama).

Sebelum Piala Presiden, Arema antara lain pernah menjuarai masing-masing Piala Indonesia dan Bali Island Cup dua kali. Khusus di Piala Presiden, Arema adalah tim yang berhasil juara dua kali, yaitu 2017, 2019, dan 2022. Akankah Arema dapat menggapai juara liga di musim ini?

Semua itu bisa terwujud jika ada komitmen pada Arema untuk menang sebagai slogan visi membumikan juara. Perlu diketahui bahwa secara historis kehadiran Arema ibarat oase di tengah surutnya prestasi tim sepak bola asal Malang di kancah nasional. Terlebih saat Singo Edan sukses meraih gelar juara di kompetisi Galatama 1992/1993.

Malang sejatinya memiliki Persema yang lahir pada 1953 tetapi prestasi terbaik yang diukir klub berjuluk Bledeg Biru itu hanya juara Piala Suratin edisi pertama pada 1960. Arema lahir atas keinginan kuat dari Brigjen (Pur) Acub Zaenal untuk melihat kiprah tim sepak bola Malang di Kompetisi Galatama. Akhirnya Arema berdiri pada 11 Agustus 1987, sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH. Tanggal penetapan itu juga menjadi asal muasal singa menjadi julukan Arema.

Memaknai histori Arema yang dibangun dengan penuh perjuangan dan tantangan, maka harus diinterpretasikan bahwa semangat Arema dalam pertandingan adalah untuk menang. Kalau tim nasional sedang tanding, maka jiwa nasionalisme orang Indonesia akan muncul. Apalagi kalau dibarengi dengan prestasi juara.

Kalau tidak juara, belum tentu orang mau mendukung secara fanatik dan hal itu wajar karena jelas mengecewakan. Karena supoter memang tujuannya adalah mendukung untuk bisa menjadi juara. Maka, untuk suporter tim nasional seharusnya membela tim nasional Indonesia di segala kondisi. Artinya, kalau sedang kalah perlu dimotivasi, tetapi kalau juara harus diapresiasi, itu adalah hakikatnya mendukung.

Tradisikan Juara dan Nasionalisme

Dalam rangka memacu motivasi untuk kemajuan prestasi Arema di Liga 1 Indonesia,  maka langkah strategis yang harus ditempuh untuk mentradisikan Arema menjadi campiun juara, yaitu: pertama, mempunyai niat dan tekad serta kemauan yang tinggi.

Kedua,  Berdoa, dengan segalanya kepada Allah SWT, yakinlah segala yang terbaik telah dipersiapkan untuk hasil perjuangan, dengan berdoa kita pasrahkan semuanya pada Tuhan YME. Ketiga, Percaya diri, artinya merasa ragu terhadap diri sendiri itu manusiawi, tapi jangan sampai rasa ragu tersebut menghambat dalam meraih kemenangan.

Keempat, Meningkatkan skill atau keahlian guna menguasai materi diperlukan latihan yang intens atau rajin dan memahami materi yang diberikan.

Selain mentradisikan juara, di sisi lain jika ditelusuri bahwa pembangunan nasionalisme Indonesia melalui sepak bola pernah mengalami kegagalan. Namun usaha negara untuk membangun nasionalisme melalui ranah olahraga terus dilakukan seperti kekuatan dan kekompakan suporter Arema Malang.

Sejatinya bahwa melalui nasionalisme dalam olahraga sejatinya dapat membangkitkan potensi nasionalisme di bidang lainnya. Sentuhan sepak bola yang dibumikan di Arema Malang sebagai bukti alat perjuangan bangsa yang secara tidak langsung merupakan sebuah wadah untuk membangun perwujudan nasionalisme.

Hubungan antara nasionalisme yang semakin menguat dengan suporter sepak bola Arema konon akan semakin signifikan. Artinya kekuatan Arema dapat menginspirasi, bahkan membudaya karena memiliki nilai potensial untuk diwujudkan menjadi sumber inspirasi kekompakan nasional. Supoter Arema akhirnya menjadi sebuah alat perjuangan bagaimana membangun karakter bangsa melalui ranah olahraga dan kearifan lokal. Teringat Sukarno yang merupakan pemimpin Indonesia saat itu melihat potensi kuat antara nasionalisme dan sepak bola.  

Sukarno melalui orang-orang terdekatnya seperti R. Maladi, Abdulwahab Djojohadikusumo dan Maulwi Saelan yang ketiganya adalah pimpinan PSSI di eranya, akhirnya memanfaatkan penguatan nasionalisme Indonesia melalui performa sepak bola.

Di saat Indonesia telah menjadi sebuah negara, tujuan perjuangan bangsa adalah menegakkan negara Republik Indonesia menjadi negara yang besar. Olahraga pun menjadi perhatian dan urusan negara karena berpotensi besar untuk mengenalkan Indonesia sebagai bangsa dan negara yang terhitung masih baru merdeka.

Dengan demikian, keberhasilan dalam dunia olahraga, yaitu kekuatan tim Arema FC, manajemen yang handal, suporter Arema teladan dan berkharisma, tentu saja akan membuat bangga sekaligus mengangkat citra bangsa Indonesia di mata dunia.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img