.
Friday, November 22, 2024

Aremania Dilarang Ladub Bandung

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Psywar tampaknya mulai dilakukan oleh Persib Bandung menjelang pekan ketiga BRI Liga 1 2024/2025. Manajemen Arema FC mendapatkan surat dari manajemen Maung Bandung.  Surat tersebut berisi tentang bantuan untuk sosialisasi kepada Aremania agar tidak away ke Bandung, sekalipun kondisi hubungan antara kedua tim telah mencair.

Laga bigmatch dua tim biru ini  bakal digelar pada Sabtu (25/8) akhir pekan ini.

Manajemen Arema FC santai mendapati surat tersebut. Mereka juga menyiapkan surat balasan, untuk menjelaskan kepatuhan pada regulasi dan langkah yang dilakukan manajemen klub jelang big match tersebut.

“Ya, intinya klub akan mematuhi kalau itu regulasi,” tegas Manajer Operasional Arema FC Sudarmaji.

Sebelumnya, manajemen Persib dengan tertanda Vice President Operations Andang Ruhiat bersurat ke Manajemen Arema FC, 14 Agustus 2024. Isi Surat itu mengenai permohonan bantuan sosialisasi dan penekanan tanpa penonton Arema. Intinya,  Aremania tidak diperkenankan ke Bandung dalam laga 25 Agustus 2024.

Dalam surat tersebut, Persib memberikan dasar regulasi kompetisi BRI Liga 1 2024/2025, yang berasal dari Pasal 4 Ayat 8 tentang ‘Larangan suporter tim tamu datang di laga away’. Kemudian Persib juga menyertakan tiga poin utama dalam imbauan tersebut.

“Beberapa hal yang kami terapkan di lapangan atas koordinasi bersama antara tim panitia pelaksana (panpel) dengan pihak keamanan agar dapat diketahui bersama, supaya membantu terciptanya iklim pertandingan yang nyaman,” tulis dari isi surat tersebut.

Bukan hanya Aremania, Panpel Persib juga menekankan pada pendukungnya, Bobotoh, untuk tidak membantu Aremania mendapatkan tiket. “1. Kami juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh suporter tim tuan rumah (Bobotoh), untuk tidak membantu atau memfasilitasi pembelian tiket untuk suporter tim tamu (Arema FC Malang). 2. Panpel Persib Bandung berkordinasi dengan suporter tim tamu, untuk menegaskan bahwa suporter tim tamu dilarang datang atau dilarang membeli tiket untuk menyaksikan pertandingan (ada sanksi sesuai regulasi).” demikian isi surat tersebut.

“3. Panpel Persib berhak melarang suporter tim tamu (Arema FC Malang) yang terbukti membawa atribut untuk masuk ke dalam Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang Kabupaten Bandung walaupun suporter tim tamu tersebut memiliki tiket pertandingan. 4. Semua kerugian yang dialami oleh suporter akibat melanggar keputusan ini, tidak menjadi tanggung jawab kedua klub, baik Persib Bandung maupun Arema FC Malang,” bunyi empat poin isi surat tersebut.

Sudarmaji mengakui, dengan surat tersebut manajemen klub akan memberikan respons dalam dua langkah. Pertama  melakukan koordinasi dengan Presidium Aremania untuk sosialisasi. Menurutnya, dengan adanya Presidum Aremania, kini komunikasi juga lebih mudah.

“Klub akan menyampaikan ke Presidium Aremania, meminta untuk membantu melakukan sosialisasi agar mematuhi regulasi. Tapi kami optimis Aremania akan patuh terhadap hal tersebut,” katanya.

Sedangkan yang kedua, langkah yang dilakukan adalah bersurat ke Persib mengenai kesiapan mematuhi regulasi. “Tentu kami respons, akan bersurat ke Persib. Kami akan mematuhi regulasi yang sudah disepakati bersama. Begitu pun sebaliknya nanti, kami meminta Persib juga mematuhi regulasi,” tambah Sudarmaji.

Lebih lanjut pria asal Banyuwangi ini menjelaskan kepada Malang Posco Media, bila manajemen klub optimis Aremania patuh. Meskipun sejatinya saat ini hubungan suporter kedua tim, antara Aremania dan Bobotoh sudah mencair. Sudah ada komunikasi erat antar suporter sebelum ini.

“Meskipun hubungan sudah baik, dan sempat dari suporter Persib ke sini diterima dengan baik, Arema ia akan patuh pada regulasi itu dan menunda pertemuan di Bandung. Kami optimis nawak-nawak bisa menjalankan itu,” urainya.

Dia percaya diri dengan hal itu karena sebelumnya Aremania juga sudah patuh menjalaninya dari musim lalu ketika ada regulasi ini. Di final Piala Presiden lalu, juga dari Aremania juga patuh tak datang ke Solo.

“Mari jangan terprovokasi. Lebih baik dengan nobar saja, seperti di Piala Presiden kemarin, banyak membuat agenda nobar,” sebutnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ada hal penting terkait kepatuhan regulasi yang dibuat operator kompetisi dan PSSI ini mengenai larangan suporter tamu melakukan away. Yakni Indonesia masih dalam pengawasan FIFA di masa transformasi sepak bola nasional ini.

Menurutnya, FIFA memberikan atensi lebih pada sepak bola di Indonesia. “Bila semua patuh, sepak bola dan suporter aman, semoga ada keputusan baru mengenai tim tamu sudah boleh away. Kalau melanggar, takutnya akan diperpanjang lagi,” kata dia.

Sementara itu, Koordinator Presidium Aremania Ali Rifki belum memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi Malang Posco Media mengenai respon surat tersebut. Di sisi lain, berdasarkan catatan sejak 2017 lalu, sejatinya Aremania sudah kerap mendapatkan larangan away ke Bandung. Hal ini dilakukan pihak panpel dan keamanan demi kelancaran laga kedua tim dengan warna kebesaran biru tersebut saat bertanding di kompetisi Liga 1. (ley/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img