MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Aremania tidak banyak bersuara selama long march dari Stadion Gajayana menuju Alun-Alun Tugu Kota Malang. Aksi diam tersebut sebagai bentuk lanjutan tuntutan Aremania untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Tanpa banyak bersuara, bahkan sesama Aremania mengingatkan untuk tidak berkomentar dan bernyanyi, kecuali menyanyikan lagu Bagimu Negeri sebelum meninggalkan area depan Balai Kota Malang.
Aremania pun langsung berbalik badan, ketika Wali Kota Malang Sutiaji menghampiri. Tuntuan pendukung Arema ini disampaikan melalui tulisan dari spanduk dan poster yang mereka bawa.
Tulisan mulai dari ‘My Friend Has Gone’, ‘Mana keadilan bagi ratusan nyawa?’, ‘Negara ini darurat keadilan dan keberadaban’, ‘No Justice No Peace’, ‘Make Love Not War’, ‘Supporter Lives Matter’, ‘Kami Ditunggangi Rasa Kemanusiaan’, ‘Stop Intimidasi Kepada Korban yang Mengajukan Autopsi’, hingga ‘Ketika Sepak Bola Berbicara Tentang Laba Nyawa Taruhannya’.
Aremania tidak banyak menyampaikan suaranya. Setelah sekitar 45 menit di depan Balai Kota Malang dan Gedung DPRD Kota Malang, mereka putar balik, kembali ke Stadion Gajayana.
Aksi turun ke jalan dilakukan ratusan Aremania, Kamis (20/10) siang. Mereka turun dan berjalan dari arah Stadion Gajayana menuju Alun-Alun Tugu Kota Malang.
Sekitar pukul 09.30, Aremania dengan t-shirt mayoritas berwarna hitam mulai berkumpul di sisi timur Stadion Gajayana. Setelah berkordinasi sekitar 45 menit, mereka bersiap berjalan menuju timur di Jalan Semeru, ke perempatan Rajabali dan terus menuju Alun-Alun Tugu Kota Malang.
Secara tertib mereka menyuarakan pengusutan Tragedi Kanjuruhan melalui tulisan-tulisan, tanpa berkata-kata. (ley/jon)