spot_img
Wednesday, February 5, 2025
spot_img

Aremania: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan!

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Sabtu (1/10) malam jangan dibiarkan menguap. Sebaliknya pemerintah harus serius mengusut tuntas tragedi yang menewaskan 125 jiwa Aremania itu.

-Advertisement-

Hal itu ditegaskan Yudhi d’Kross, salah satu pentolan Aremania di kantor Malang Posco Media, Senin (4/10) kemarin. ‘’Ini bukan masalah Aremania saja. Tapi, telah menjadi perhatian dunia,’’ tandas Yudhi meyakinkan.

Kedatangan Yudhi ke kantor Malang Posco Media sekaligus sebagai bentuk ajakan agar semua pihak, utamanya media massa di Malang Raya ikut mengawal Tragedi Kanjuruhan, hingga tuntas.

Yudhi tidak sendirian. Tetapi, didampingi perwakilan teman-teman Aremania di antaranya Ali Peler juga Cak Supri. ‘’Malang Posco Media, domisilinya kan di Malang. Ayo kita kawal bareng-bareng agar Tragedi Kanjuruhan bisa selesai sesuai harapan kita semua,’’ ungkap Yudhi.

Secara rinci, Yudhi yang saat Tragedi Kanjuruhan berada di lokasi, lantas menceritakan detail bagaimana kondisi Aremania malam itu. Mereka, Aremania seperti dipaksa berhadapan dengan pintu tertutup.

Mereka tidak bisa keluar ketika tekanan dari aparat kepolisian begitu bertubi-tubi. Padahal biasanya 10 menit sebelum pertandingan bubar seluruh pintu masuk biasanya sudah dibuka. Tapi malam itu, kondisinya sebaliknya. Dikunci.

“Yang menjadi pertanyaan, di tribun 12 itu tidak terjadi apa-apa. Tapi kenapa malah ditembak gas air mata? Apakah ini memang kesengajaan? Apakah pihak aparat ingin melenyapkan Aremania?’’ kata Yudhi.

Tidak itu saja. Saking kejamnya perlakuan aparat kepolisian terhadap Aremania, malam itu, Yudhi sampai mengumpamakan, seolah polisi dengan sengaja menerapkan pola genocide (pembantaian).

‘’Ini seolah-olah genocide (pembantaian). Sampean tahu, malam itu, tumpukan mayat tingginya sampai segini. Sampai leher tinggi,’’ rinci Yudhi dengan meletakkan tanggannya di leher sebagai gambaran tingginya tumpukan mayat di pintu tribun 12.

Disisi lain, Yudhi kembali mempersoalkan prosedur buka tutup pintu di stadion. Menurut dia, selama Arema bertanding di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, pintu sudah dibuka 10 menit menjelang pertandingan berakhir.

Tujuannya tentu saja mempermudah akses suporter, khususnya Aremania keluar stadion jika pertandingan berakhir. Tetapi situasi malam itu, sangat berbeda. Aremania di tribun 12 yang ditembaki gas air mata oleh aparat kepolisian tidak bisa segera keluar stadion.

‘’Onok opo lawange kok ditutup. Praktis, teman-teman Aremania yang ingin keluar melalui pintu tribun 12, menumpuk di situ. Saking banyaknya tumpukan manusia, situasinya sangat mencekam,’’ kata Yudhi sembari menerawang membayangkan kejadian yang tidak mungkin dilupakan seumur hidupnya.

Hal senada diungkapkan Ali Peler. Dikatakan Ali, malam itu, dirinya melihat begitu tidak berharganya nyawa manusia. Korban keganasan aparat kepolisian tergeletak dimana-mana tanpa ada yang pihak keamanan mau memperhatikan.

Justru, antar Aremania yang kondisinya sama-sama menderita dan mencekam berjibaku saling menolong. Seperti barang yang menumpuk, mereka memindahkan jasad teman-teman mereka yang sudah meregang nyawa.

‘’Kalau saja, kondisi lampu tidak dimatikan, mungkin masih lumayan. Tapi, kenapa malam itu, lampu di pintu keluar dimatikan. Kenapa?,’’ tandas Ali sembari menunjukkan video yang dibuatnya ketika menolong korban di dalam kegelapan.

Sebelum meninggalkan kantor Malang Posco Media, mereka menceritakan segera melakukan aksi pemasangan bendera hitam di semua wilayah di Malang Raya. Di bendera hitam itu akan diberi tulisan USUT TUNTAS TRAGEDI KANJURUHAN.

‘’Kami, Aremania, akan melakukan gerakan mengibarkan bendera hitam dengan tulisan USUT TUNTAS. Kami akan terus mendesak dan mengawal agar penyelidikan peristiwa ini tidak berhenti begitu saja. Harus diusut sampai selesai,”  pungkas mereka bersamaan. (nda/has/van)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img