Malang Posco Media, BATU – Pemkot Batu akan mempertahankan sedikitnya 2.000 Tenaga Lepas Harian (TLH) yang kini bekerja di Pemkota Batu. Sebaliknya, manajemen juga tidak akan menambah TLH yang dirasa sudah cukup jumlahnya.
Hal di atas diungkapkan Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai saat diskusi dengan Malang Posco Media (MPM) di rumah dinas Walikota Batu, Rabu malam.
“Tidak. Tidak mungkin kita kurangi (TLH),” tandas Aries, yang juga Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim ini.
Secara panjang lebar, Aries lantas menceritakan ihwal keberadaan dan kinerja TLH yang selama ini sudah bekerja cukup lama di Pemkot Batu. Mereka tersebar hampir di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Batu.
Dikatakan Aries, agar keberadaan TLH sesuai dengan kebutuhan, maka kapasitas dan kualitas mereka akan ditingkatkan. Salah satu caranya, mereka akan diberikan pelatihan sesuai kebutuhan pada masing-masing OPD tempat mereka bekerja.
Cara ini, lanjut dia, lebih baik ketimbang harus memilah dan memilih siapa TLH yang harus diberhentikan. Lagi pula cara ini dikuatirkan bisa menimbulkan gejolak di dalam Pemkot Batu.
“Lebih baik, keahlian dan kemampuannya kita tingkatkan sesuai kebutuhan. Selanjutnya diberlakukan sistem reward dan punishment,” kata pejabat kelahiran Ujungpandang 48 tahun lalu ini.
Di sisi lain, Aries menyebutkan, saat ini, keberadaan TLH juga berperan sebagai penyangga kekuatan PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Pemkot Batu yang mulai masuk masa pensiun. Jumlah karyawan yang pensiun cukup banyak dan belum ada penggantinya.
“Pegawai kita banyak yang pensiun dan belum ada penggantinya. Keberadaan mereka (TLH) cukup membantu untuk mengisi kekosongan pegawai,” rinci Aries yang juga Ketua Gabungan Bridge Indonesia (Gabsi) Jatim ini.
Takar Kinerja OPD
Ditanya MPM soal kinerja masing-masing OPD, Aries menyebutkan, kekuatan dan potensi mereka dirasa belum maksimal. Buktinya, Pemkot Batu jarang melahirkan progam-progam inovasi untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat.
Karena itu, kata Aries, awal Maret nanti seluruh OPD diminta memaparkan kinerjanya satu persatu. Termasuk target yang harus diwujudkan di akhir tahun dari masing-masing OPD. Sehingga progam kerja tahun 2023 bisa terarah dan terukur hasilnya.
“Dari paparan nanti kalau ada OPD yang kelebihan anggaran dan tidak efektif, ya kita geser ke OPD yang lebih membutuhkan,” kata Aries dengan menyebutkan rencana seperti ini diadopsi dari pola kerja yang diterapkan Gubernur Jatim mengukur prestasi dan capaian OPD di Pemprov Jatim.
Terkait kekuatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu, Aries berharap bisa mengejar ketertinggalan Kota Batu dengan kota-kota lain di Jatim. Bahkan, dirinya berharap PAD kota Batu bisa berada di nomor dua dari lima kota di Jatim. Saat ini, posisi kota Batu ada di nomor 4 dari lima kota tadi.
Ke lima kota itu antara lain Kota Malang, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Batu dan Kota Blitar. Padahal kekuatan sektor wisata di Kota Batu cukup tinggi dan layak meraih PAD lebih tinggi.
“Kita kalah dengan kota Malang, kita maklumi. Karena Malang kota pendidikan dan juga kota wisata. Lha kita (Batu) masa nomer empat di bawah Pasuruan dan Probolinggo,” tanya Aries sembari tersenyum.
Ditambahkan dia, 30 hari pertama memimpin Kota Batu beberapa hal sudah diusahakan untuk berubah. Salah satunya, soal kinerja pegawai yang dilihatnya tidak maksimal.
“Ada yang pagi datang, absen, lalu keluar. Sore, baru balik lagi untuk absen, lalu pulang. Alhamdulillah sekarang tidak lagi,” pungkas Aries dengan menyebutkan dirinya sering jalan kaki ke kantor dari rumah dinas untuk memantau perilaku pegawainya. (has)