spot_img
Saturday, June 28, 2025
spot_img

Arsitek Muda Berbakat Asal Kota Batu, Karyanya Diapresiasi, Juga Berprestasi di Tenis Meja

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Masih muda, langganan juara dan aktif menggerakkan olahraga prestasi. Itulah arsitek muda asal Kota Batu, Faizah Tri Rakhmawati.

========

MALANG POSCO MEDIA- Sehari-harinya Faizah Tri Rachmawati akrab disapa Faizah. Berusia 31 tahun, karirnya sudah moncer.

Di bidang olahraga ia pernah menjadi atlet, banyak prestasi diraih hingga menjadi Ketua Cabor Tenis Meja Kota Batu.

Di bidang profesi, sebagai arsitek muda Faizah juga berprestasi. Selain itu banyak desain karya garapannya keluar sebagai juara dan diaplikasikan. Ia bahkan bersama rekannya telah membuka studio konsultan arsitek.

Faizah menceritakan apa yang diraihnya saat ini berkat prestasi yang  sejak duduk bangku sekolah. “Dulu pernah jadi atlet Kota Batu dan mewakili Kota Batu di ajang provinsi. Juga pernah menang tingkat provinsi,” ujar Faizah kepada Malang Posco Media.

Dari prestasi itu, kemudian sertifikat yang ia miliki digunakan untuk masuk Universitas Brawijaya (UB) di jalur prestasi. Ia diterima di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UB.

Ketertarikannya terhadap  olahraga tenis meja dan awal menjadi atlet saat ia duduk di bangku SMP. Tepatnya ketika dia pernah menang Juara 3 Pekan Olahraga Daerah.

“Karena dari kecil sudah berkecimpung di tenis meja saya bisa dapat prestasi. Dan berkat tenis meja juga saya bisa mudah dalam bidang pendidikan, khususnya arsitektur yang saya dalami sampai saat ini,” bebernya.

Karena eksistensi dan jejak prestasi di bidang olahraga tenis meja, alumnus SMAN 1 Kota Batu ini dipercaya menjabat Ketua Cabor Tenis Meja Kota Batu. Ia berharap dengan kepemimpinannya, tenis meja bisa mempersembahkan medali dalam Porprov Jatim 2025.

“Apalagi Kota Batu jadi tuan rumah Tenis Meja di GOR Gajah Mada. Ini menjadi pemicu bagi kami untuk bisa memberikan target terbaik bagi warga Kota Batu,” ungkapnya.

Sedangkan untuk profesi arsitek, perempuan kelahiran Batu 13 April 1993 ini mengawali dengan ikut sayembara. Dari sayembara itu prestasi kembali ia raih.

“Di sisi profesi, saya mengikuti beberapa sayembara dan dua di antaranya berhasil mendapatkan juara satu. Yakni sayembara pedestrian yang diadakan oleh DLH Kota Batu pada tahun 2019 dan sepadan saluran molek Kepanjen,” kenangnya.

Dari desain karya arsitektur yang berbuah prestasi itu gayung bersambut. Pasalnya karya arsitektur miliknya semakin banyak pesanan.

“Pastinya berpengaruh dari capaian juara karena lebih banyak yang tahu. Mulai dari masyarakat, organisasi dan dinas bahwa ada arsitek berlisensi asli Kota Batu yang mempunyai prestasi dan kemampuan dalam dunia arsitektur,” ungkapnya.

Bahkan tak berhenti disitu, Faizah bersama rekannya membuat jasa konsultan arsitek tahun 2019 yang terus eksis sampai saat ini. Ia namai Omah Transformasi (OTRA) Arsitek 2019, arsitek berlisensi (STRA).

Lewat studio tersebut, sudah banyak pesanan yang telah dia kerjakan. Baik dari  Jawa Timur dan ada beberapa dari luar daerah  seperti Jakarta, Kalimantan sampai NTT.

Dalam pengerjaan, ia mengungkapkan bahwa pengerjaan desain arsitek juga tidak mudah. Setiap project memiliki tantangannya sendiri.

“Kalau itu pasti ada. Setiap project pasti ada tantangannya masing-masing karena setiap pekerjaan pasti ada saja masalahnya. Tapi kembali lagi ke tugas konsultan perencanaan memang sebagai pemecah masalah atau pemberi solusi,” katanya.

Ia mencontohkan untuk tantangnya yang lebih seperti saat ada di kondisi fast track atau saat perencanaan berbarengan dengan pelaksanaan. Karena dalam waktu yang singkat, semua harus serba cepat dan sangat teliti.

“Contohnya ada di project kami yang di Maniva Cafe & Resort. Sekarang namanya Kaluna yang ada di Beji, Kota Batu. Project itu harus kami garap dengan cepat dan teliti,” paparnya.

Untuk ciri khas karya miliknya lebih ke arsitektur kontemporer dan futuristik. Desain tersebut yang saat ini dicari dan digandrungi.

“Selain itu fokus kami yang utama adalah sustainable building, dimana penghawaan (sirkulasi udara.red) alami dan pencahayaan alami kita maksimalkan di dalam bangunan. Sehingga bangunan bisa menjadi bangunan yang sehat,” terangnya.

Kini, Faizah berharap dengan apa yang ditekuninya saat ini bisa berdampak bagi kota kelahirannya.

“Dengan profesi saya saat ini, saya ingin sekali bisa berperan langsung untuk memajukan tenis meja Kota Batu dan fokus di pembinaan atlet-atletnya. Pun di bidang arsitektur saya berharap karya-karya saya bisa berdampak bagi pembangunan di Kota Wisata Batu,” pungkasnya. (eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img