.
Saturday, December 14, 2024

Asa Founder Lactashare

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Kegelisahan tentang kesejahteraan ibu dan anak yang ada di Indonesia, melandasi dr Meralda Nindyasti untuk mengembangkan Lactashare. Kemudian menjadi Yayasan Donor ASI Indonesia. Bermula di tahun 2013, alumni Universitas Brawijaya (UB) ini  mendapatkan Sertifikat Konselor Menyusui terstandar WHO.

“Saya melihat ada yang kurang dari standar kesehatan di Indonesia, khususnya terkait dengan kemandirian kesehatan. Ada bank darah. Namun tidak ada bank ASI. Ketika warga butuh ASI, diarahkan ke susu formula. Permasalahannya satu, tidak ada jembatan antara yang mendonorkan ASI dan membutuhkan ASI,” ungkapnya.

Namun tidak cukup sampai di sana, tidak semudah jual beli dan tukar menukar seperti di marketplace. Banyak hal yang harus dilalui untuk mendapatkan ASI yang benar-benar aman untuk bayi. Harus melalui skrining kesehatan, terhindar dari berbagai penyakit menular.

“Dari sana munculah Lactashare, yang awalnya berbentuk aplikasi sekarang kami ubah menjadi Yayasan untuk memudahkan jangkauan. Kami memfasilitasi donor ASI dari berbagai daerah di Indonesia,” tutur perempuan asal Bangkalan itu.

Pusatnya ada di Malang. Tahun 2024 sudah menyalurkan 8600 liter. Semuanya sudah sesuai dengan standar kesehatan serta kaidah Agama Islam bagi penganutnya.  Melalui prosedur yang ketat, validasi, verifikasi hingga skrining kesehatan. Dari total yang telah disalurkan dapat menolong 300 lebih bayi serta memberdayakan 600 ibu.

“Donor ASI tidak semudah bertukar barang atau jual beliseperti di marketplace. Karena dari kami juga ada standar yang harus dilewati. Karena ASI ini merupakan cairan hidup yang mengandung imunitas, hormon, enzim dan lain-lain sehingga harus ada perlakuan khusus. Termasuk ASI yang aman tidak tercampur dengan penyakit menular seperti HIV dan lainnya,” ungkap dr Meralda.

Iya meyakini bahwasanya donor ASI merupakan bentuk pemberdayaan wanita dan untuk memberikan manfaat kepada sesama. Donor ASI harus dikelola sebagai SDM yang bisa menjadikan kesejahteraan ibu dan anak. Melalui bank ASI menjadi upaya kehadiran negara untuk mengusahakan ketahanan pangan bagi bayi.  Ketahanan pangan sebuah negara berawal dari keterjaminan ASI bagi bayi di bumi pertiwi.

“Untuk terwujudnya hal tersebut, kami akan terus bersemangat untuk melakukan gerakan-gerakan edukasi kepada masyarakat. Baik melalui penyuluhan-penyuluhan di Puskesmas maupun Posyandu. Kami juga turut hadir di online dengan membuat konten-konten edukasi. Beberapa kali kami juga melakukan edukasi dengan turun ke desa – desa di luar Kota Malang,” tandasnya. (adam malik/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img