MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sub sektor ekonomi kreatif yang ada di Kota Malang secara bertahap terus digenjot pengembangannya oleh Pemkot Malang. Kali ini dari subsektor fotografi mendapat sentuhan dan perhatian dengan diadakannya workshop fotografi di Alun Alun Merdeka, Kamis (15/2) kemarin. Puluhan fotografer pemula yang telah lolos seleksi dari ratusan pendaftar itu diasah kemampuan memotretnya di ruang terbuka yang ada di pusat kota tersebut.
“Ini salah satu yang potensial. Dengan kemampuan fotografi ini, mereka bisa memberikan gambaran suasana fakta realita yang ada di Kota Malang. Mereka bisa menggali potensi dan kami harapkan adanya sinergitas dengan ekonomi kreatif, dengan fotonya itu agar masyarakat lokal bahkan internasional bisa lebih mengenali potensi ekonomi kreatif Kota Malang,” terang Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang membuka workshop tersebut.
Potensi SDM di bidang sub sektor fotografi di Kota Malang dikatakan Wahyu juga sangat potensial. Ini bisa dilihat dari tingginya animo pendaftar workshop. Masa pendaftarannya harus dibatasi karena sudah membeludak. Hanya dua hari, sudah ada 112 pendaftar. Jika dibuka terlalu lama, diyakini bakal makin banyak.
“Tapi dengan adanya keinginan masyarakat ini, saya sudah minta agar tidak hanya sekali ini saja. Akan dibuka lagi gelombang gelombang selanjutnya,” tegasnya.
Ditegaskan Wahyu pula, peningkatan SDM ekonomi kreatif seperti ini dilakukan dalam rangka menuju Kota Kreatif Dunia pada 2025. Tidak hanya fotografi saja, tapi juga 17 subsektor lainnya. Pihaknya bahkan sudah berkoordinasi lagi dengan Komite Ekonomi Kreatif (KEK) untuk melakukan percepatan peningkatan ekonomi kreatif ini. “Karena UNESCO kemarin kabarnya juga sudah akan turun untuk melihat sejauh mana progres ekonomi kreatif di Kota Malang,” bebernya.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi menambahkan, subsektor fotografi ini juga dinilai sangat penting dalam membantu mempromosikan dan menyajikan gambar yang indah tentang Kota Malang yang notabene juga merupakan kota pariwisata. Jika foto atau karya yang dihasilkan bagus, bisa menarik minat wisatawan.
“Maka kami rencanakan dari hasil fotografinya yang bagus itu, selanjutnya akan kami bantu mendapat perlindungan secara hukum dengan pemberian sertifikasi Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI). Itu penting sekali untuk menjamin dan melindungi hasil fotografi mereka,” tandasnya. (ian/aim)