MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pertumbuhan atlet sepak bola Indonesia, patut diperhatikan dari sisi tumbuh kembang mental. Inilah visi yang diusung oleh Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, kepada seluruh lapisan SSB Alubintabola FS, Minggu (13/8).
Selain kemampuan fisik dan teknik, karakter untuk siap bertanding terlepas dari beban takut kalah harus ditanamkan sejak dini. Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Psikiatri FKUB RSSA Malang, dr. Frilya Rachma Putri, Sp. KJ (K) Konsultan Psikiatri Anak dan Remaja, mengatakan bahwa perlu pendidikan mental bagi calon atlet sepak bola Indonesia.
“Kami juga berkaca dari Tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu. Di mana mental seseorang, mulai dari pemain, orangtua hingga manajemen dan pelatih, perlu dikuatkan soal kekalahan bukan akhir segalanya,” jelasnya.
Bersama dengan dosen Departemen Psikiatri FKUB RSSA Malang lain, dr. Dearisa Surya Yudhantara, Sp. KJ turut membagi klasifikasi materi yang disampaikan kepada peserta. Materi terbagi tiga kelompok, yakni pemain, orangtua siswa dan jajaran pelatih serta manajemen.
Penyampaiannya dengan metode santai dan sangat dekat dengan peserta. Apalagi dibantu oleh tim terbaik, terdiri dari mahasiswa FKUB M. Salman Farizi, Alumnus FKUB yakni dr. Elvira Irene Tjahyadi, dr. Fryzka Amalia dan dr. Maharani Dwi Utari.
“Tujuannya untuk mereka bisa mengelola emosi, untuk menumbuhkan jiwa sportivitas dan menoleransi rasa frustasi. Ini ke depan bisa membantu membentuk karakter percaya diri yang lebih baik,” lanjut Frilya.
Ketiga kelompok yang terbagi sesuai perannya ini, diharapkan kedepan bisa saling bersinergi karena perannya saling berkaitan. Bagaimana orangtua tidak menuntut berlebihan terhadap kekalahan anak dalam pertandingan, begitu pula pelatih yang tidak sampai merasa gagal karena anak asuhnya tidak kunjung menang.
“Harapannya peserta kegiatan ini dapat meregulasi emosinya. Sehingga bisa membentuk karakter dan kesehatan mental yang baik. Apalagi peserta SSB khususnya di SSB Alubintabola ini, adalah calon atlet sepak bola masa depan bangsa,” terangnya.
Ungkapan terima kasih, disampaikan oleh Ketua SSB Alubintabola FS Malang, Chotib Alwan. Ia merasa senang karena sekolah sepak bola asuhannya, bisa dipilih untuk mendapatkan klinik pengembangan mental dari Departemen Psikiatri FKUB RSSA Malang.
“Tentu ini sangat luar biasa. Sering sekali kita dengar atlet sepak bola kita, mengalami kendala mental saat bertanding. Namun kebanyakan hanya komentar saja, tetapi Departemen Psikiatri FKUB RSSA Malang terjun langsung, untuk mengatasi itu,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Chotib ini, berharap dengan adanya ahli mental yang menangani, anak asuh, keluarga serta pelatih yang ada di lingkungan SSB Alubintabola, bisa semakin baik. “Ini merupakan program yang bisa menjadi pionir untuk pihak-pihak lain, bisa ikut terjun langsung. Membenahi mental atlet, memahamkan pelatih untuk bertindak yang terbaik kepada anak asuhnya,” pungkasnya. (rex/adv/imm)