MALANG POSCO MEDIA- Penanganan dampak bencana banjir dan tanah longsor Malang selatan masih berlanjut. Pemkab Malang sedang melakukan asesmen kebutuhan akibat bencana alam yang terjadi sejak Sabtu (16/10) lalu. Termasuk penanganan kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum (fasum) di wilayah Pemkab Malang maupun Pemprov Jatim.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto memaparkan hingga kini belum terhitung kerugian secara umum akibat bencana beberapa hari terakhir. Sebab proses inventarisasi terhambat kendala hingga terjadi beberapa kondisi darurat yang harus segera ditangani. Seperti halnya longsor susulan dan banjir luapan yang sempat kembali menggenang pemukiman.
“Masih menyelesaikan kebutuhan dari problematika yang ada di masyarakat. Dari delapan wilayah, beberapa di antaranya lumayan banyak korban. Minimal seminggu kedepan masih kami bantu sembako, sembari pembersihan rumah dan keperluan lainnya,” jelas Didik, Kamis (20/10) kemarin.
Sementara untuk masalah kesehatan masyarakat, hanya problem ringan yang dihadapi seperti gatal-gatal. Pemkab Malang telah menugaskan puskesmas keliling untuk melakukan pengecekan kesehatan warga.
Untuk menuju langkah recovery, kata Didik, Pemkab Malang masih melakukan asesmen kebutuhan dasar. Beberapa infrastruktur mengalami kerusakan, seperti jalan, jembatan dan plengsengan. Menurutnya saat ini masih dipetakan mengenai kewenangan penanganannya.
“Yang menjadi masalah asesmen di beberapa titik hampir keseluruhan menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jatim. Masih diinventarisasi untuk kami laporkan ke provinsi,” jelas Didik.
Sementara itu beberapa wilayah yang mengalami kerusakan pada jalan dan plengsengan yang menjadi kewenangan Pemkab Malang akan dikaji untuk dilakukan recovery. Pihaknya belum memastikan nanti akan diberlakukan solusi alternatif atau dilakukan pengalihan jalur.
Ia berharap proses inventarisasi dilakukan secara cermat dan cepat. Sebab beberapa pemukiman kesulitan akses karena jembatan dan jalan rusak.
“Di samping itu warga yang tinggal di dekat sungai terus diedukasi agar waspada. Dikhawatirkan ada banjir kembali,” katanya. Mengenai bantuan, sambung pria asal Singosari itu, terus berdatangan, baik dari Baznas, BPBD, Dinas Sosial, Kemensos telah disampaikan di beberapa tempat.
Soal penanganan akar masalah, Pemkab Malang melalui BPBD dan kerja sama pihak-pihak terkait akan mencari tahu sumber penyebab banjir. Termasuk kondisi alam yang ada di sekitar hulu sungai.
“Karena ini tanggungjawab bersama, maka kita cari tahu di hulunya apa yang jadi penyebab banjir. Setelah itu harus duduk bareng tanpa terkecuali termasuk BBWS, Perhutani dan pihak lain untuk merumuskan bagaimana langkah penyelesaian konkret, jangka pendek, menengah dan panjang,” pungkasnya. (tyo/van)