MALANG POSCO MEDIA-Ada suasana tempo dulu di RW 2 Klampok Kasri Kecamatan Klojen Kota Malang. Itu karena ada gelaran Festival Klampok Kasri Jaman Biyen Jilid Empat (KJB#4) 9-14 September 2025.
Sekitar 115 gubuk berjajar dengan atap welit (daun tebu kering) di sekitaran wilayah tersebut berdiri. Di dalamnya terdapat orang berjualan. Banyak makanan jadul, baik jajanan seperti cenil, gatot, bledus, lalu nasi empok, yang seolah menyempurnakan nuansa ‘jadul’ dalam kegiatan KJB#4.
Bukan hanya makanan, gubuk-gubuk tempat berjualan tersebut dilengkapi ornamen jarik. Kemudian, banyak warga yang berjualan pun menggunakan pakaian tempo dulu untuk menandakan dimulainya Festival KJB Jilid Empat.
Acara tersebut dibuka Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Pembukaan digelar di Jalan Bondowoso. Wali Kota Wahyu pun sempat berkeliling melihat stand UMKM yang berjualan.
“Ini adalah kearifan lokal. Kita bisa melihat gambaran zaman dulu di RW 2 Klampok Kasri ini lewat Festival KJB 4,” kata Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.
Dia kagum dengan agenda yang dibuat oleh warga Klampok Kasri ini. Konsep zaman dulu bisa membawa masyarakat bernostalgia.
Dia bahkan menyebut, ini sudah bukan lagi agenda lokal warga setempat. Namun karena sudah rutin digelar dan kini memasuki helatan keempat, sudah layak disebut agenda Kota Malang. Oleh sebab itu, dia mengapresiasi warga, penyelenggara dan semua yang terlibat.
Wahyu bahkan sudah hadir dalam tiga edisi terakhir. Lalu, kegiatan ini juga mendatangkan banyak pengunjung dari luar Klampok Kasri.
“Kami apresiasi semua panitia, warga yang menggelar kegiatan seperti ini. Ini agar anak muda juga tahu, bahwa seperti ini lho makanan zaman dulu,” tambahnya.
Wahyu menuturkan, kegiatan ini pun turut mendukung program dasa baktinya sebagai Wali Kota Malang.
Dia menyebut ‘Ngalam Asyik’ karena Festival Klampok Kasri Jaman Biyen menjadi tujuan wisata.
“Bukan hanya objek wisata, Ngalam Asyik itu juga menjadikan Kota Malang ini tujuan wisata melalui kegiatan kebudayaan. Sedangkan Ngalam Laris, saya yakin stand yang ada pasti UMKM,” jelas dia.
Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadikan UMKM naik kelas karena bisa berinovasi, menunjukkan produknya dan dinikmati masyarakat.
“Bisa dilihat, lalu dinikmati masyarakat Kota Malang dan luar Malang,” tegas dia.
Wahyu Hidayat pun didapuk memotong pita di ujung barat area Festival KJB #4. Ketika memasuki area dan mendekati stan-stan ia sempat mencicipi dan berbincang dengan para penjual.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival KJB Jilid Empat Agus Riyanto mengatakan, bahwa kegiatan ini disukseskan seluruh warga. Ada 11 RT terlibat dengan membuka stan UMKM dan menampilkan kerajinan hasil karya warga. Termasuk daur ulang yang dalam pembukaan kemarin, beberapa di antaranya dipakai anak-anak dan warga. Daur ulang tersebut seperti dari botol, kardus hingga karung beras.
“Ada 115 stan baik dari warga maupun dari luar. Kalau setiap RT ada lima stan dari total 11 RT,” jelasnya.
Sementara itu, untuk rangkaian kegiatan, bukan hanya menampilkan jajanan jadul saja. Sebab, panitia juga sudah menyiapkan beberapa spot untuk kegiatan seni.
“Ada bantengan, musik dan setiap hari pasti ada acara,” tambahnya.
Dia berharap, bila agenda masyarakat Gading Kasri ini bisa masuk dan menjadi agenda Pemkot.
“Kami berharap bisa mengikuti agenda Pemkot, dari UMKM juga meningkat,” tandasnya. Dari pantauan Malang Posco Media, beberapa warga juga aktif untuk memeriahkan acara. Di beberapa rumah yang di area depannya berdiri gubuk, juga terdapat sejumlah hiburan musik. Salah satunya musik keroncong yang dipadukan dengan reggae. (ley/van)