MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dua pelestari budaya dari Kota Malang mendapat apresiasi tinggi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Keduanya, Asisi Channel dan Museum Musik Indonesia (MMI). Keduanya mendapat penghargaan dalam Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2023 di Grand Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Asisi Suhariyanto pemilik Asisi Channel yang mendapat penghargaan sebagai pelestari budaya kategori media mengaku sangat bangga bercampur haru atas raihan ini. Menurut dia, kerja keras dan dedikasi yang dicurahkan selama ini, seolah telah dibayar lunas dengan didapatkannya penghargaan yang disebut ‘Piala Oscar’nya para budayawan itu.
“Terima kasih sobat sobat Asisi yang telah mendukung kami selama ini, dengan pesan penyemangat dan dukungan doa, hingga kanal ini bisa diterima semua kalangan. Iya, ini untuk pertama kalinya saya ikut award seperti ini,” terang Asisi kepada Malang Posco Media, Minggu (29/10) kemarin.
Sebagai informasi, Asisi Channel selama ini bergerak dalam platform media sosial YouTube yang menghadirkan konten konten sejarah dengan kemasan dan pendekatan yang menarik. Tidak sekadar menyajikan data sejarah tiap situs yang dikunjunginya, konten Asisi Channel dibuat dengan narasi yang cerdas serta ditambah animasi yang seolah membawa pemirsanya kembali ke zaman dahulu.
“ASISI Channel masuk dalam kategori media. Ini yang paling saya kagumi, penghargaan untuk media yang berperan meningkatkan kebudayaan. Media itu punya kekuatan besar,” tegas dia.
Sedangkan Museum Musik Indonesia saat AKI 2023 mendapatkan penghargaan pelestari budaya dengan kategori keahlian bidang Digitalisasi Dokumentasi Musik Indonesia. Setelah melalui proses seleksi yang panjang, MMI juga dinilai sangat mumpuni dalam pendokumentasian musik Indonesia. Terutama dalam digitalisasi arsip.
“Sejak Juni dimulai seleksi dan sebenarnya kita hanya menceritakan apa yang kita kerjakan. Contohnya digitalisasi arsip yang sudah pernah kita lakukan apa saja. Yakni seperti digitalisasi arsip untuk Majalah Aktuil. Ini semacam bukti pendokumentasian sejarah musik yang kini sudah bisa diakses secara luas dan gratis oleh masyarakat,” terang Ketua Museum Musik Indonesia Ratna Sakti Wulandari.
Menurut wanita yang akrab disapa Nana ini, apresiasi dalam AKI 2023 ini menjadi kebahagiaan tersendiri karena pihaknya selalu bekerja keras untuk proses digitalisasi musik ini. Kedepan, ia mengaku akan terus meningkatkan pelestarian budaya khususnya yang berkaitan dengan musik.
“Kita memang sangat konsen pelestarian musik Indonesia. Anugerah ini sesuatu yang kita banggakan dan ini merupakan bonus atau apresiasi dari pemerintah bahwa kerja keras kita itu ternyata juga diapresiasi. Nanti bulan depan kita juga diundang ke Korea, kita mendapat hibah dari Mowcap untuk digitalisasi arsip dari seluruh dunia, karena mereka menilai project yang kita kerjakan menurut mereka sebagai best project,” pungkasnya. (ian/aim)