spot_img
Sunday, June 1, 2025
spot_img

Atap Belasan Rumah Rusak di Terjang Angin, Awas Cuaca Ekstrem Masih Mengancam

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Wilayah Kabupaten Malang diguyur hujan disertai angin kencang tiga hari belakangan. Ini mengakibatkan belasan rumah rusak. BMKG Jawa Timur memperkirakan potensi cuaca ekstrem ini hingga empat hari kedepan

BMKG juga mengimbau pihak terkait dan masyarakat agar melakukan mitigasi bencana. Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Malang pada Rabu (7/5) lalu, terhitung 11 rumah bagian atapnya rusak di dua desa di Kecamatan Pakis.

Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menjelaskan rata-rata penyebab kejadian karena hujan disertai angin.

Di Kecamatan Pakis masing-masing  terjadi di Dusun Krajan Desa Pucang Songo sebanyak 10 atap rumah rusak. Sedangkan di Dusun Jambon Desa Mangliawan hanya satu rumah bagian atap yang rusak.

Pada hari yang sama pula, terjadi pohon tumbang di Jalan Raya Bokor Kecamatan Tumpang. Akibat pohon berjenis Sengon Tekok ini sempat mengakibatkan jaringan listrik dan kabel wifi terputus.

Bahkan  pohon berdiameter sekitar empat meter dengan tinggi sekitar 30 meter itu menimpa seorang pemotor. Yaitu Endah Salindri, 26, warga Jalan Dr Sutomo Desa Jeru Kecamatan Tumpang.

“Di  Dusun Paras Desa Mulyorejo Kecamatan Lawang, rumpun bambu tumbang menimpa atap rumah dan tembok jebol,” lanjut Sadono seraya membeberkan, penghuni rumah bernama Mursidi mengalami luka ringan di bagian kepala dan kedua kakinya.

Sadono menegaskan rumah yang terdampak bagian atapnya rusak ditangani secara mandiri oleh warga. Bantuan telah didistribusikan.

Jumat (9/5) kemarin, terpantau hujan deras  disertai angin di wilayah Kecamtan Pakisaji juga mengakibatkan  beberapa atap rumah warga  di tiga desa mengalami kerusakan. Hingga kemarin sore BPBD kabupaten Malang sedang melakukan pendataan.

Sementara itu, Pety Yuliana Sari, S.Tr Forecaster BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur menjelaskan wilayah Jatim termasuk Kabupaten Malang saat ini berada pada periode peralihan musim atau pancaroba. Potensi cuaca ekstrem menjadi lebih sering dan cuaca tidak menentu.

“Kondisi ini diprakirakan akan berlanjut hingga beberapa hari kedepan, bisa hingga empat hari kedepan,” jelas Pety.

Petugas memaparkan kondisi hujan disertai angin dikarenakan adanya gelombang atmosfer melalui wilayah Indonesia bagian selatan. Khususnya pulau Jawa bagiam selatan. Selain itu adanya pertemuan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan menjadi lebih banyak.

Pety merekomendasi untuk mitigasi bencana agar pihak terkait bisa melalukan pengecekan infrastruktur bangunan atau membangun aliran air agar tidak terjadi genangan maupun banjir saat hujan lebat.

Selain itu diminta untuk menata lingkungan sekitar, memotong dahan yang rawan patah, dan membersihkan aliran air atau drainase. Serta selalu mengetahui informasi peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan oleh BMKG melalui website maupun media sosialnya. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem terutama pada siang sampai sore hari,” pungkas Pety. (den/van)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img