Malang Posco Media – Atap SDN Muneng Kidul di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, ambruk. Tiga kelas ikut dikosongkan karena takut terjadi peristiwa yang sama.
Peristiwa atap ambruk terjadi pada Jumat (11/2). Beruntung, sebelum kejadian, siswa kelas II sudah belajar di luar kelas. Sebab, sudah diketahui ada tanda-tanda bakal ambruk.
Dikutip dari detikJatim, Senin (7/3), kini, dua kelas yang berada di samping kelas ambruk juga dikosongkan. Pihak sekolah khawatir kelas tersebut akan ikut ambruk juga.
Untuk sementara, siswa belajar di depan halaman dan depan ruang UKS, serta di musala.
Menurut Heru Prasetyo, Kepala SDN Muneng Kidul, tanda-tanda atap bakal ambruk sudah tampak sejak 8 bulan yang lalu. Ambruknya atap kelas sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo. Dana pembangunan gedung SDN Muneng Kidul juga sudah dialokasikan.
“Menurut Kadispendik, sudah dialokasikan dana pembangunan gedung SDN Muneng Kidul yang ambruk ini,” ujar Heru saat dikonfirmasi, Senin (7/3).
Salah satu siswi, Dwi Hidayah mengatakan, siswa diminta belajar di luar kelas sejak awal ajaran baru. Sebab, atap gedung sudah miring.
“Beruntung saat ambruk 3 ruang kelas sudah dikosongkan. Siswa dan siswi SDN Muneng Kidul berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo segera melakukan renovasi kelas yang ambruk, agar aktivitas belajar mengajar kembali normal. Belajar di luar sangat tidak nyaman,” jelas Dwi.
Fathur Rozi, Kadispendik Kabupaten Probolinggo mengaku sudah membahas dan mengalokasikan dana melalui PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Perbaikan gedung SDN Muneng Kidul paling cepat pada akhir tahun 2022 atau tahun depan.
“Sudah dianggarkan renovasi pembangunan 3 ruang kelas SDN Muneng Kidul, dengan anggaran PAK yang sudah dialokasikan. Kemungkinan cepat renovasi pembangunan gedung sekolah yang ambruk, paling cepat akhir tahun 2022, atau tahun depan,” kata Fathur. (sun/sun/dtc/mg1/jon)
