Saturday, February 22, 2025

Atap SMP Islam Al-Amin Ambrol, Sekolah Alihkan KBM Daring

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Atap bangunan SMP Islam Al-Amin di Jalan Ki Ageng Gribig No.425 B, Kedungkandang, Kota Malang ambrol pada Kamis (20/2) pukul 01.28 WIB. Beruntung, kejadian ini terjadi di luar jam sekolah, sehingga tidak ada korban jiwa.

Kepala SMP Islam Al-Amin, Eko Putro Didik, mengungkapkan penyebab utama ambruknya atap adalah kondisi kayu penyangga yang sudah tua, diperparah dengan hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Malang dalam beberapa hari terakhir.

-Advertisement- Pengumuman

“Kayunya sudah berusia sekitar 13 tahun. Ditambah cuaca buruk, akhirnya roboh. Untungnya, kejadian ini berlangsung dini hari sebelum ada aktivitas sekolah, jadi tidak ada korban,” ujar Eko kepada Malang Posco Media, Kamis (20/2) kemarin.

Akibat insiden ini, pihak sekolah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan beralih ke sistem daring demi keamanan siswa.

Sejumlah wali murid mengaku terkejut saat mendapat pemberitahuan terkait perubahan sistem pembelajaran. Rina (37), salah satu wali murid, langsung datang ke sekolah untuk melihat kondisi bangunan.

“Saya kira hanya rusak sedikit, tapi setelah melihat langsung, ternyata cukup parah. Atapnya benar-benar roboh. Sebagai orang tua, tentu saya khawatir, apalagi anak saya biasa belajar di ruang yang terdampak,” ujarnya.

Senada dengan Rina, Sugeng (45), wali murid lainnya, menilai bahwa bangunan sekolah memang sudah tua dan seharusnya segera direnovasi.

“Sekolah ini memang sudah lama, kayu-kayunya juga terlihat rapuh. Kami berharap pemerintah turun tangan agar renovasi bisa segera dilakukan, sehingga anak-anak bisa kembali belajar dengan nyaman,” harapnya.

Kerugian akibat runtuhnya atap sekolah ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sekolah sebenarnya telah menganggarkan sekitar Rp 50 juta untuk renovasi sebelum insiden terjadi. Namun, hingga kini, dana yang terkumpul dari swadaya wali murid baru mencapai Rp 11 juta.

“Kami sudah mengajukan renovasi ke pihak yayasan, tetapi belum ada respons. Karena itu, kami menggalang dana dari wali murid agar bisa segera melakukan perbaikan, terutama untuk kelas di lantai atas,” jelas Eko.

Pihak sekolah berharap adanya bantuan dari Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kota Malang agar renovasi dapat segera dilakukan dan aktivitas belajar mengajar kembali normal. (mg/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img