MALANG POSCO MEDIA- Diperkirakan lalu lalang pemudik di Jatim mencapai 16,8 juta orang. 47 persen di antaranya menggunakan mobil pribadi. Wisatawan yang bakal membanjiri Kota Batu jadi atensi Pemprov Jatim. Pemudik dimbau enjoy dan jaga kebugaran.
Mengantisipasi berbagai persoalan yang terjadi akibat lonjakan arus mudik, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun tangan. Mantan Menteri Sosial itu menggelar rapat koordinasi (rakor) Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 1443 H/2022, di Singhasari Hotel Batu, Sabtu (23/4) lalu.
Rakor yang dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu diikuti Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Pangkoarmada 2 Laksda TNI Iwan Isnurwanto. Selain itu semua bupati dan wali kota di Jatim, seluruh Kepala Dinas Perhubungan jajaran kodim dan polres ikut dalam rakor itu.
Gubernur Khofifah meminta semua instansi terkait siapkan langkah. Terutama upaya alternatif jika terjadi penumpukan kendaraan di satu lokasi.
“Titik rawan terhadap kemungkinan terjadinya kemacetan. misalnya di exit tol, adanya pasar tumpah dan titik jalan yang kurang baik, serta adanya kerusakan jalan berat sedang dan ringan, serta jembatan semuanya sudah terpetakan,” katanya.
Ia menyampaikan di seluruh Jawa Timur terdapat 270 pospam. Hal itu juga disampaikan kepada kabupaten dan kota masing-masing terkait jumlah pospam. Tujuannya supaya bupati dan wali kota terkonfirmasi serta berkoordinasi dengan jajaran polres dan kodim setempat.
Selain itu, Gubernur Khofifah menyampaikan adanya langkah-langkah mitigasi antisipasi risiko penularan Covid-19. Dalam surat edaran terbaru Menteri Dalam Negeri terkait aturan halal bihalal, disampaikan bahwa halal bihalal di daerah yang diberlakukan PPKM level 3 dibatasi 50 persen dari kapasitas. Level 2 dibatasi 75 persen dari kapasitas dan level 1 diperbolehkan 100 persen dari kapasitas.
“Tapi kalau yang hadir 100-200 orang lebih, tidak diperbolehkan makan dan minum di tempat,” tukasnya.
Begitu juga tempat wisata, ada langkah mitigasi dan sudah breakdown secara detail. Kapasitas maksimal harus ditentukan sehingga bila sudah mencapai titik maksimal juga harus menunggu sampai tersedia. Beberapa atensi mitigasi kepadatan arus lalin di tempat wisata ada di lokasi favorit. Meliputi wisatawan Kota Batu, Bromo Tengger Semeru hingga Magetan.
“Dan ini banyak, seperti di Pacet wisata air dulu pernah over capacity ini yang kita pesan bupati wali kota tentukan kapasitas masuk Batu ini kapasitas titik-titik tertentu harus dipastikan,” katanya.
“Aplikasi PeduliLindungi tidak hanya dipasang tapi digunakan. Hal mitigasi ini harus dilakukan koordinasi dan komprehensif dan harus terus dievaluasi. Evaluasi harian dilakukan kota dan kabupaten,” ungkapnya.
Kapolres Batu AKBP I Nyoman Yogi Hermawan menyampaikan pengamanan arus mudik dan arus balik pihaknya menurunkan 395 personel gabungan. Terdiri dari unsur TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD, Pramuka, PMI, Dinas Kesehatan dan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas).
Selama cuti atau libur lebaran, pihaknya mengantisipasi membeludaknya kunjungan wisatawan ke Kota Batu. Telah menyiapkan 11 Pos yang terdiri dari tiga pos pelayanan, pos pengamanan dan pos wisata.
“Pos pelayanan berlokasi pusat kota yakni Alun-alun Kota Batu. Kemudian untuk lima pos pengamanan meliputi simpang tiga Pendem, simpang tiga Jalan Dewi Sartika, Pesanggrahan, Pandanrejo dan Kambal,” bebernya.
Sedangkan lima pos wisata ada di lima objek wisata favorit. Yakni JTP 3, Museum Angkut, Selecta, Baloga dan Santerra De Laponte Pujon, Kabupaten Malang. Di pos tersebut nantinya akan ada petugas yang akan mengatur kelancaran lalu lintas.
“Selain mengatur lalin, juga akan mengawasi penerapan prokes. Serta memastikan objek wisata menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” imbuhnya.
Kemudian pengamanan rumah yang ditinggal mudik, pihaknya akan menggelar patroli berkala. Tujuannya menghindari pencurian ataupun kebakaran.
Di sisi lain, pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang Ludfi Djakfar MSCE Ph.D mengatakan beberapa tips mudik lebaran. Silakan berpergian dengan kekuatan tubuh khususnya mata.
Ia berpesan mudik tidak membawa barang berlebihan. “Selain itu memastikan tidak mengantuk saat berkendara. Lebih baik istirahat, karena reflek akan menurun hingga 50 persen saat mengantuk. Bersabar, sediakan waktu luang saat mudik dan jangan stres. Sehingga tetap enjoy saat berkendara,” jelasnya.
Dari pakar transportasi lain di lembaga pendidikan yang sama Hendi Bowoputro memberikan tips agar aman mudik dengan moda transportasi umum. “Naiklah transportasi dengan kapasitas yang sesuai dengan peruntukannya. Jangan memaksakan naik transportasi yang sudah penuh, atau bahkan sudah melebihi kapasitasnya. Moda transportasi apapun itu, karena berbahaya baik dari segi keamanan, keselamatan dan kesehatan,” terangnya.
Ia mengimbau agar selalu sedia hand sanitizer. Agar tangan tetap steril usai menyentuh benda-benda di moda transportasi umum. (eri/ian/rex/van)