MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Keindahan interior Atria Hotel Malang kini tidak hanya menonjolkan kemewahan dan kenyamanan, tetapi juga menghadirkan sentuhan budaya yang sarat makna. Salah satu elemen paling mencolok di berbagai sudut hotel adalah ornamen Kayon atau yang dikenal dengan Gunungan, yang kini menjadi bagian penting dari konsep “New Look Soon”. Ornamen ini sudah bisa dinikmati para pengunjung sebelum peluncuran resmi tampilan baru hotel pada 5 Desember 2025 mendatang.
Marketing Communication Manager Atria Hotel Malang, Eko Aprianto, menegaskan filosofi Gunungan menjadi inspirasi utama dalam pembaruan desain interior hotel tersebut.
“Ornamen Gunungan kami jadikan simbol filosofi Atria Hotel Malang sebagai simbol untuk menyambut setiap tamu dengan keseimbangan antara keramahan dan profesionalisme. Seperti filosofi Gunungan, kami ingin menjadi tempat yang memberikan ketenangan dan awal baru bagi setiap tamu yang datang,” ujar Eko, Rabu (15/10) kemarin.
Ia menjelaskan, Gunungan berasal dari dunia pewayangan Jawa yang digunakan untuk menandai awal dan akhir sebuah pertunjukan. Filosofinya melambangkan perjalanan hidup manusia—mulai dari kelahiran, menghadapi dinamika kehidupan, hingga mencapai keseimbangan dan ketenangan. Bentuknya yang menyerupai gunung merepresentasikan alam semesta, kekuatan, serta keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Di Atria Hotel Malang, ornamen Gunungan dihadirkan dalam berbagai elemen desain seperti di area lobby, koridor, lift, hingga dekorasi dinding. Setiap ukiran dan detailnya dirancang dengan cermat untuk menciptakan suasana hangat, elegan, dan bernuansa lokal.
“Ornamen ini menjadi identitas visual hotel yang membedakan Atria dari hotel-hotel lainnya di Malang,” papar Eko.
Lebih dari sekadar elemen dekoratif, Gunungan menjadi representasi nilai-nilai yang dijunjung Atria Hotel Malang, yakni ketekunan, keseimbangan, dan keharmonisan. Setiap tamu yang datang tidak hanya disuguhkan desain modern, tetapi juga dapat merasakan napas budaya Indonesia yang hidup di dalamnya.
“Gunungan bukan hanya hiasan, tetapi cerminan filosofi hidup yang memiliki arti. Kami menghadirkannya untuk mengingatkan bahwa di balik desain modern, selalu ada akar budaya yang menjadi sumber inspirasi dan identitas. Nilai-nilai ini kami terapkan pula dalam cara kami bekerja dan melayani,” pungkas Eko. (ica/aim)