MALANG POSCO MEDIA-Siswa segera kembali ke sekolah setelah usai libur panjang. Di Kota Malang, aturan seragam lebih longgar. Namun jelang hari pertama tahun ajaran baru Senin (17/7) pekan depan, berbagai perlengkapan sekolah diburu. Mulai dari seragam hingga buku.
Sejumlah toko dan kios seragam sekolah di Kota Malang, khususnya di Pasar Besar Malang (PBM) kini diserbu orang tua dan siswa. Hampir semua toko seragam di PBM tampak ramai pembeli.
Misalnya di Toko Yulia yang berada di lantai dua PBM. Seakan tidak berhenti, para pembeli datang silih berganti untuk membeli berbagai jenis seragam.
“Seragam beli tiga jenis, seragam putih, seragam Pramuka sama batik. Kalau bawahan masih ada punyanya kakak. Belanja begini dua tahun sekali karena anak saya gendut. Dua tahun sekali pasti ganti baru, sepatu sama tas,” kata Heni Fitriasari, warga Muharto yang berbelanja bersama anaknya di Toko Yulia Pasar Besar, Kamis (13/7) kemarin.
Begitu juga dengan Nurhayati, warga Ngaglik Gang 2 Kota Malang. Ia berbelanja dengan mengajak anaknya yang kini masuk SD. Menurut Nurhayati, pihak sekolah membebaskan orang tua siswa membeli seragam di luar sekolah lantaran hanya disediakan beberapa seragam saja.
“Ini beli dua stel baju merah putih sama Pramuka. Memang disuruh beli di luar saja karena di sekolah tidak ada, adanya cuma seragam batik sama seragam olahraga dan atribut. Lebih murah di Pasar Besar ini,” kata Nurhayati.
Menurut Pemilik Toko Yulia, Ahmad Riyadi, hari-hari ini memang puncak peningkatan penjualan seragam sekolah. Namun awal peningkatan permintaan seragam sekolah sudah dimulai sejak beberapa minggu ini. Tiap harinya puluhan hingga ratusan orang yang membeli seragam di toko miliknya tersebut.
“Liburan tahun ini kan agak panjang, jadi orang di mana-mana sudah menyicil. Kalau tahun sebelumnya, liburnya cuma dua minggu. Jadi mulai awal sampai masuk, sudah penuh terus. Yang beli tidak sempat menghitung, tapi mungkin bisa sampai 100-an orang per hari,” ungkap Riyadi.
Setidaknya, ia bisa menjual satu karung seragam dengan berbagai jenis. Dalam satu karung ada ratusan seragam. Biasanya orang tua siswa membeli tidak hanya satu stel, namun bisa langsung dua, tiga hingga empat stel. Kebanyakan seragam SD dan SMP.
“Seragam ini harganya relatif, tergantung ukuran dan model. Kami berani bersaing harga. Harga seragam yang panjang, Rp 110 ribu per stel. Kalau pendek Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu satu stel atas bawah,” sebutnya.
Saking antusias para pembeli, dibeberkan Riyadi, ketika puncak penjualan seragam seperti ini ia bahkan harus pulang larut malam untuk menyiapkan barang-barangnya pada esok hari. Sebab pagi sebelum buka, biasanya sudah banyak yang menanti untuk membeli seragam.
Dia bersyukur tahun ini waktu liburan lebih lama sehingga bisa menyiapkan dengan baik stoknya. Tidak seperti tahun lalu, ia sampai kelabakan karena keluar masuk barang tidak seimbang. Itu lantaran saking banyaknya pembeli. Ia pun berharap, ‘musim’ seragam ini menjadi berkah tersendiri baginya.
“Kebetulan saya juga buka pesanan jahit. Tadi ada beberapa guru juga mengambil pesanan. Kadang ambil di rumah, kadang di sini. Tadi juga ada pesanan kaos kaki dari Tunjungsekar,” sebutnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menyampaikan, terkait tahun ajaran baru nanti, khususnya siswa baru tidak perlu khawatir bila belum memiliki seragam. Siswa tetap diperkenankan mengikuti sekolah sampai bisa memakai seragam yang sesuai. Hal ini agar tidak memberatkan orang tua siswa ketika menyekolahkan anaknya.
“Untuk seragam, biasanya di sekolah juga menyiapkan yakni di koperasinya. Mau beli di sekolah monggo, mau beli di pasar juga bisa, yang penting seragam tidak akan menyulitkan di pasaran pasti ada. Kemudian sampai kapan anak-anak itu pakai seragam, katakanlah yang SMP pakai seragam SMP sampai dia punya. Artinya, tak ada ketentuan satu bulan harus seragam SMP, itu tidak begitu,” kata dia.
Kepala SMP Islam Sabilillah Malang Ani Rahmawati, S.Pd M.Pd, mengatakan sekolah-sekolah di Kota Malang efektif masuk tahun ajaran baru mulai Senin (17/7) mendatang. Sesuai Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
“Informasi mulainya tahun ajaran baru sudah kami terima di akhir semester genap lalu. Termasuk jadwal raport dan sebagainya,” ujar Rahma, sapaan akrabnya.
Namun seperti biasanya, Hari Senin depan tidak langsung pembelajaran. Sekolah diberi kesempatan melaksanakan kegiatan pengenalan sekolah pada siswa baru. Nama programnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Meskipun demikian ada beberapa sekolah yang memiliki kebijakan sendiri. Siswa baru sudah ada yang masuk di pekan ini. MPLS sudah ada yang dilaksanakan mulai Kamis (13/7) kemain dan Jumat (14/7) hari ini.
Di Sekolah Islam Sabilillah Malang misalnya. Siswa baru sudah mulai masuk Kamis (13/7) kemarin. Mulai pekan depan sampai sebulan siswa baru akan mengikuti program Masa Pembentukan Karakter. Setiap hari ada empat jam pembelajaran.
Demikian juga siswa lama tidak langsung pembelajaran. Selama dua ninggu mereka diberikan materi program Masa Penguatan Karakter.
“Sebelum siswa baru aktif pembelajaran perlu kami kenalkan dulu program-program yang kami miliki. Supaya mereka belajar adaptasi dan menyesuaikan diri. Termasuk siswa lama kami kuatkan lagi karakter mereka setelah libur panjang,” pungkasnya. (ian/imm/van)