.
Friday, November 22, 2024

Awas Calo! Paling Mahal 20 Persen Harga Normal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sold out-nya tiket yang dijual di ticket box dan mitra kerja menimbulkan kekhawatiran bakal munculnya banyak calo yang menawarkan harga tiket selangit saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya, Sabtu (1/10) lusa.

Panpel Arema FC pun telah menyiapkan antisipasi dengan operasi petugas keamanan untuk memberikan penanganan bagi oknum penjual tiket yang menawarkan badrol lebih dari 20 persen dari harga normal.

Menurut Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, rapat koordinasi internal telah dilakukan untuk mengantisipasi adanya calo tiket yang menjual dengan harga tinggi. Rakor ini untuk menentukan harga jual tiket tertinggi yang diberikan kepada Aremania, terutama di hari H pertandingan.

Hasil rakor internal ini disepakati bila mitra kerja yang berjualan tiket paling mahal tambahannya 20 persen dari harga normal. Artinya, bila tiket ekonomi harga resmi dari Panpel sebesar Rp 50 ribu, maka di pasaran hanya bisa dijual seharga Rp 60 ribu.

Untuk memastikan ketentuan tersebut berjalan, maka bakal ada petugas yang beroperasi melihat harga jual di pasaran. “Nantinya akan ada operasi oleh petugas pengamanan di sekitar Stadion Kanjuruhan. Kalau ada yang menjual di atas Rp60 ribu, maka akan ada penanganan tersendiri untuk mereka,” kata Haris.

Dia meminta, agar siapapun yang telah membeli tiket dan berniat menjualnya kembali, bisa memperhatikan ketentuan tersebut dan tidak merugikan Aremania yang belum mendapatkan tiket. Apalagi, risiko tidak laku juga dialami oleh para calo tiket tersebut.

“Makanya kami imbau agar tidak menjual tiket dengan harga terlalu mahal. Yang pasti sama-sama rugi, Aremania susah mendapatkan tiket, yang menjual tiket juga tidak laku-laku kalau kemahalan,” tambahnya.

Tingginya harga tiket yang dilepas calo ini sejatinya beberapa kali terjadi beberapa musim lalu. Umumnya dilakukan ketika laga bigmatch, termasuk melawan Persebaya. Di 2018 misalnya, alokasi tiket telah diberikan kepada korwil dan mitra kerja, lalu sold out sejak beberapa hari sebelum laga.

Hal ini ternyata dimanfaatkan calo tiket dengan menawarkan harga sangat tinggi. Bahkan, tiket ekonomi dilepas dengan harga sampai tiga kali lipat. Alhasil, banyak Aremania yang memilih tidak membeli tiket dan tidak datang ke stadion.

“Jangan sampai kejadian lawan Persebaya di musim 2018 terulang. Beberapa hari sebelum match tiket sudah sold out, tapi di hari H ternyata tiket masih banyak. Alhasil tiket resmi yang terjual hanya 26 ribu. Artinya, ada 16 ribu tiket yang tidak laku,” tulis salah satu akun di media sosial Twitter.

Mengantisipasi hal tersebut, Abdul Haris menegaskan, bila dengan tiket sold out saat ini, maka mitra kerja yang sudah mendapatkan alokasi, tidak boleh mengembalikan tiket di hari H. “Artinya, sudah tidak ada tiket yang kembali,” tegas dia. (ley/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img