MALANG POSCO MEDIA-Waspada Campak Rubella. Jumlah kasus penyakit ini meningkat di Jawa Timur. Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan semua kabupaten dan kota bergerak cepat tingkatkan kewaspadaan.
Di Jatim terdapat delapan daerah yang mendapat perhatian serius. Salah satunya Kota Batu. Selain itu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.
Gubernur Khofifah meminta semua Dinas Kesehatan, rumah sakit hingga layanan kesehatan mengantisipasi agar penyebaran penyakit campak pada anak tidak meluas.
Mantan Menteri Sosial itu mengimbau masyarakat melengkapi status vaksinasi campak rubella (MR) pada anak. “Kami imbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit campak dan segera lengkapi vaksinasi campak rubella (MR) anak, karena saat ini tengah terjadi peningkatan kasus campak di beberapa daerah di Jawa Timur,” kata Khofifah, Senin (23/1) kemarin.
Khofifah menyebut peningkatan kasus campak ini terjadi karena penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi Covid-19. Menurutnya banyak anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap.
“Kasus Campak terjadi dikarenakan rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR. Oleh karena itu, kepada orang tua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap,” imbaunya.
Dia mengimbau masyarakat segera membawa anak ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika menemukan gejala campak.
“Penyakit ini sangat mudah menular, jika ditemukan satu kasus, maka bisa menularkan 12-18 orang di sekitarnya. Namun, campak sangat mudah dicegah dengan imunisasi. Mohon dipastikan semua anak-anak mendapatkan tiga kali imunisasi campak yaitu pada saat umur 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jatim.
Mulai dari penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR. Tujuannya melindungi kelompok masyarakat yang berisiko.
Dinkes Jatim katanya, juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) di kabupaten/kota yang membutuhkan.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu dr Kartika Trisulandari mengatakan ada empat kasus campak di Kota Batu. “Jumlah kasus suspek campak tersebut di tahun 2022. Yakni sebanyak empat kasus dengan keterangan hasil positif campak dua kasus dan hasil positif rubella dua kasus,” jelas Kartika kepada Malang Posco Media.
Ia memaparkan bahwa jumlah kasus suspek campak tahum 2022 ada 41 kasus. Dengan keterangan hasil positif campak dua kasus, hasil positif rubella dua kasus. Sdedangkan hasil negatif 32 kasus dan tidak diperiksa sampel lima kasus.
“Sedangkan sampai saat ini di tahun 2023 kami belum menemukan atau adanya laporan kasus campak. Usaha kami agar tidak terjadi kasus campak di Kota Batu dengan cara melakukan imunisasi rutin pada anak-anak,” bebernya.
Untuk imunisasi campak diungkapnya bahwa setiap anak akan dilakukan imunisasi di usia sembilan bulan, 18 bulan dan saat klas 1 SD. Kemudian untuk pencapaian imunisasi tambahan MR (BIAN) di Kota Batu minimal telah mencapai 95 persen. (cni/eri/van)