.
Thursday, December 12, 2024

Awas! Darurat Kebakaran

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Di Kota Malang Pernah Sehari Tujuh Kejadian

Terbanyak di September, Awas Oktober Masih Rawan

MALANG POSCO MEDIA- Amuk si jago merah alias kebakaran betul-betul terjadi sepanjang Juli hingga September tahun ini. Khusus di Kota Malang meningkat signifikan dengan kerugian tembus Rp 1 miliar. (baca grafis)

Berdasarkan data yang dihimpun  Malang Posco Media, tercatat sebanyak 79 kejadian dalam kurun waktu Juli-September 2023. Jumlah ini meningkat sifnifikan dengan angka kenaikan mencapai 343,5 persen dibanding kurun waktu yang sama.

Tercatat di Kota Malang selama Juli-September 2022  tercatat  sebanyak 23 kali kejadian kebakaran.

Khusus September 2023 saja di Kota Malang terdapat 47 kejadian kebakaran.  Ini meningkat drastis, 400 persen disbanding September 2022 yang tercatat 10 kali kejadian.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Satpol PP Kota Malang, Agoes Soebekti mengatakan kebakaran ini merata di lima kecamatan di Kota Malang. Selama ini masih musim kemarau, kebakaran lahan kosong masih mendominasi. 

“Dari seluruh peristiwa kebakaran tersebut, terjadi secara merata. Tercatat ada sebanyak 32 lahan kosong, yang mengalami kebakaran. Selain itu, ada beberapa objek kebakaran lain seperti ruko, rumah, warung, hingga mobil,” bebernya.

Ia menerangkan, untuk di Juli-September 2023 ini, kerugian material yang disebabkan oleh kebakaran yang terjadi mencapai lebih kurang Rp 1 miliar. Sementara dalam kurun waktu yang sama di tahun 2022 kerugian total lebih kurang mencapai Rp 677 juta.

“Peristiwa kebakaran yang ada di lahan kosong itu akibat dampak tidak langsung dari musim kemarau. Banyak lahan mengering, hingga meningkatkan potensi mudah terbakar,” jelas Agus.

Ironisnya di masyarakat Kota Malang masih banyak yang tidak peduli bahaya tersebut. Justru kerap kali membakar sampah,   ditinggal maupun dibakar di tempat yang kering. Sehingga membuat api membakar tanaman kering yang ada di lokasi tersebut.

Sementara kebakaran yang terjadi di gedung atau bangunan, disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari kebakaran akibat percikan minyak ke api, saluran tabung LPG yang bocor, hingga korsleting listrik.

“Di Bulan September 2023 ini, kami pernah dalam sehari menangani sebanyak tujuh kejadian kebakaran sekaligus. Seluruh personel kami yang berjumlah 43 orang dan sembilan armada mobil pemadam, dikerahkan semuanya,” lanjutnya.

Ia berharap  masyarakat bisa bersama menjaga lingkungan sekitar. Tidak membakar sampah sembarangan, serta memastikan kondisi api mati seusai membakar sampah.

Banyaknya kejadian kebakaran ini diharapkan bisa menjadi perhatian bersama. Ia  meminta agar masyarakat selain mencegah terjadinya kebakaran, juga membantu melancarkan mobilisasi armada pemadam saat terjadi kebakaran.

“Masyarakat kami harap tidak membuat polisi tidur yang terlalu tinggi, atau jumlahnya yang terlalu banyak. Gapura sempit atau kecil, yang dapat menghalangi mobil pemadam, dan bal lain yang menghambat mobilisasi kami,” imbaunya.

“Pasalnya, mobil pemadam ini berat, karena membawa air dengan jumlah banyak, dan harus segera tiba di lokasi. Ini semoga bisa diperhatikan bersama  seluruh masyarakat dan instansi terkait,” sambung Agoes Soebekti.

Wilayah Kabupaten Malang juga dilanda banyaknya kejadian kebakaran. Terutama dalam kurun tiga bulan terakhir. Tercatat, selama Juli hingga September 2023, sebanyak 58 kejadian amukan si jago merah di wilayah Kabupaten Malang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (BPPK) Satpol PP Kabupaten Malang Sigit Yuniarto merinci, pada bulan Juli ada 12 kebakaran, sementara Agustus tercatat  15 kejadian kebakaran. Sedangkan terbanyak di bulan September mencapai lebih dari 31 kejadian.

Penyebab kebakaran  masih didominasi korsleting listrik, disusul kelalaian lain.

“Mayoritas korsleting listrik, dan yang lain ada kelalaian seperti tungku memasak yang dibiarkan,” ujar Sigit, kemarin. Dikatakan ada beberapa kebakaran yang tidak diketahui penyebabnya. Karena pihak damkar belum memiliki tim forensik. Saat ini penyebab kebakaran digali dai keterangan saksi.

Sigit mengatakan konsleting listrik biasa terjadi karena adanya panas pada kabel listrik yang tidak sesuai standar. “Bisa karena masalah instalasi yang watt-nya tidak sesuai, atau instalasi yang tidak SNI, contoh satu saklar yang disambungkan melebihi batas bisa memicu panas,” jelasnya.

Selama tahun 2023, kebakaran terbanyak terjadi di sejumlah kecamatan yang padat penduduk. Terbanyak, terjadi di Kecamatan Pakis sebanyak 10 kali.

Jika ditotal sementara, penanganan selama sembilan bulan mencapai lebih dari 103 kali kebakaran. Angka tersebut melebihi total kebakaran tahun 2022 sebanyak 75 kejadian. 

Lantaran seringnya terjadi kebakaran, dia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesadaran tentang pertolongan pertama pada kebakaran. Untuk mencegah kebakaran, ia mengatakan, masyarakat diminta lebih teliti terhadap keadaan sekitar. Juga lebih sering memperhatikan instalasi listrik dan tabung gas. Selain itu, lanjutnya, juga memperhatikan batas penggunaan listrik serta alat kelistrikan yang dipakai harus sesuai standar.

Berbeda dengan Kota Batu. Kebakaran masih didominasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ketimbang kebakaran bangunan atau umah.

“Bencana kebakaran di Kota Batu didominasi  kebakaran hutan dan lahan sebanyak tujuh kali kejadian. Sedangkan kebakaran bangunan atau rumah mencapai lima kali. Jumlah bencana tersebut terjadi selama Juli-September,” jelas  Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.

Ia menerangkan karhutla terjadi di beberapa titik Kota Batu. Di antaranya di Gunung Arjuno yang masuk wilayah Kecamatan Bumiaji dan lahan perkebunan di Desa Bumiaji Kota Batu dan kebakaran tempat pembuangan sampah sementara.

“Sedangkan untuk kebakaran bangunan mayoritas karena korsleting listrik. Namun beruntung kebakaran bangunan dan rumah tidak sampai ada korban jiwa. Hanya kerugian material yang diperkirakan mencapai ratusan juta,” pungkasnya. (rex/tyo/eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img