Malang Posco Media, Malang – Kebakaran di wilayah Kota Malang beberapa hari terkahir kerap terjadi. UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang menyebut, bulan Juli ini sedikitnya ada tiga belas insiden kebakaran. Itu menyasar ke bangunan rumah dan lahan.
Mayoritas penyebab kebakaran karena korsleting listrik dan pembakaran sampah yang tidak diawasi.
Kepala UPT Damkar Kota Malang Agoes Soebekti mengatakan, di saat musim kemarau, dengan udara yang panas dan kering, potensi terjadinya kebakaran tinggi. Pun api dengan mudah dan cepat merembet. Terutama yang sekitarnya terdapat papan kayu dan lahan kering.
“Memasuki bulan Agustus hingga September, akan terjadi peningkatan kebakaran karena musim kemarau,” ujar Agoes, Selasa (25/7).
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada, terutama tidak meninggalkan api yang masih menyala.
“Pastikan kondisi api benar-benar padam,” kata dia.
Agoes menambahkan, proses pemadaman api yang dilakukan warga kerap terkendala oleh keterbatasan akses menuju sumber air, terutama bila kebakaran terjadi di permukiman padat, sehingga api cepat merembet.
“Warga biasanya berusaha memadamkan api dengan mengandalkan air PDAM. Tapi kesulitan mengantisipasi kebakaran dini, tidak nuntut untuk memadamkan api. Sehingga warga langsung melapor ke Damkar,” tandasnya. (den/jon)