Teridentifikasi di Website Pemkot Malang
MALANG POSCO MEDIA- Peretas sedang berusaha membobol website yang berada dalam jaringan internet Pemkot Malang. Upaya melawan aksi hacker pun dilakukan. Sehingga website di lingkungan Pemkot Malang tetap terlindungi.
Aksi peretas itu terindetifikasi sejak dua hari terakhir. Pemkot Malang pun melacak melalui dunia digital. Tidak hanya itu, akun pribadi pejabat juga menjadi sasaran.
“Ada pergerakan cukup gencar sejak dua hari ini. Ada semacam serangan (upaya peratasan) baik secara personal maupun institusi,” jelas Kepala Diskominfo Kota Malang M Nur Widianto, kemarin.
Ia menjelaskan akun-akun berbasis website dan media sosial baik secara personal maupun insitusi di lingkungan Pemkot Malang kini tengah dipertebal sistem keamanannya oleh Diskominfo Kota Malang. Melalui sistem pengawasan website secara khusus.
Karena sejak dua hari terakhir upaya peretasan berangsur meningkat. Belum ditemukan secara jelas maksud dan tujuannya, karena sejak saat itu tim keamanan jaringan internet Diskominfo Kota Malang tengah melakukan pelacakan.
“Tim kita sedang melacak. Kita cari sumbernya dari mana. Belum ada kesimpulannya. Tetapi ini kita temukan sumbernya dari luar Indonesia,” jelas Wiwid, sapaan akrabnya.
Pasalnya lanjut dia tim menemukan IP Address atau identitas akun yang diduga akan meretas tak memiliki kode asal daerah di Indonesia.
Dikatakannya upaya-upaya peretasan yang menyasar akun website milik pemerintahan biasanya dilakukan dengan tujuan pencurian data. Karena itulah pihaknya mengantisipasi upaya peretasan.
“Namun berdasarkan pantauan kami tidak ada data yang tercatat bocor atau dicuri,” tegas Wiwid.
Mantan Kabag Humas Pemkot Malang ini belum bisa menjabarkan akun website perangkat daerah yang menjadi target upaya peretasan. Akan tetapi untuk akun personal dikatakannya, akun media sosial seperti milik Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang kerap menjadi incaran.
Selama dua hari melacak ini pula, Diskominfo Kota Malang melakukan koordinasi dengan perangkat daerah terkait di luar Kota Malang. “Setelah kami lacak dan cari informasi, indikasi ini juga terjadi di daerah lain. Ya sama dua harian ini mengalami hal yang sama. Jika hanya di Kota Malang mungkin ada tendensi khusus (alasan khusus menyerang website Pemkot Malang) tapi ini di daerah lain juga ada indikasi sama,” paparnya.
Beberapa indikasi adanya upaya peratasan, dijelaskan Wiwid paling jelas adalah tiba-tiba halaman website blank. Kondisi blank pada halaman website biasanya terlihat tidak memunculkan data atau tanpa performance apapun.
Tampilan data website sama sekali tidak muncul beberapa saat. Kemudian jika diamati maka beberapa kali muncul kembali. Tidak hanya itu server website kemudian terlihat lambat diakses atau memunculkan data.
“Indikasi paling jelas tiba-tiba webnya blank. Nah ini kita langsung diagnosa. Ternyata memang ada upaya peretasan,” tegas Wiwid.
Malang Posco Media mencoba melihat beberapa laman website di lingkungan Pemkot Malang. Umumnya website aktif perangkat daerah bisa diakses. Meskipun beberapa lambat dibuka seperti website BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM) Kota Malang.
Terdapat satu laman website yang blank. Yakni website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Malang. Pukul 16.30 WIB kemarin, website tersebut tidak bisa diakses.
Muncul pemberitahuan pada laman yang menandakan website tidak dapat diakses. “Akses Anda tidak diizinkan membuka halaman karena belum login atau session telah habis,” tulisan dalam laman website tersebut.
Padahal biasanya laman ini sangat mudah diakses kapanpun tanpa harus login dan sebagainya.
Wiwid menjelaskan hingga saat ini terus melakukan pelacakan sambil mempertebal sistem keamanaan seluruh akun atau web di bawah kendali Kominfo Kota Malang. Belum lama ini pula pihaknya melakukan persiapan pembentukan Computer Security Incident Response Team Kota Malang atau disingkat Malang Kota CSIRT.
“CSIRT adalah pengaman informasi di organisasi pada sektor pemerintah. Kemarin kita persiapan, mengundang 120 orang perwakilan perangkat daerah Kota Malang untuk mempersiapkan data dokumen aset, software, aplikasi dan servernya siap,” urai Wiwid.
Semua perangkat daerah akan dilatih tentang fungsi CSIRT. Tujuannya agar bisa melakukan manajemen insiden keamanan siber dan meningkatkan indeks keamanan informasi di Kota Malang. Hal ini dilakukan sebagai upaya jangka panjang menekan upaya peretasan terjadi. (ica/van)