MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Festival Anak Muslim (FAM) MI Cemorokandang kembali akan digelar. Ini FAM kedua yang digelar madrasah di Jalan Sampurna Cemorokandang Kota Malang. Rencananya kegiatan akan digelar 25 Oktober 2025 mendatang. Total hadiah jutaan rupiah siap digelontor bagi para pemenang.
Waka Kurikulum MI Cemorokandang Luluk Masruhah, S.Si mengatakan, FAM merupakan agenda rutin setiap tahun. Kegiatan ini dimeriahkan beberapa macam perlombaan kreativitas. Tahun ini FAM MI Cemorokandang menentukan tiga lomba.
Yakni, lomba mewarna mamamia, hafalan doa harian dan fashion show. Ketiga bidang lomba ini akan diikuti peserta dari TK/RA, BA dan TA Malang Raya. “Kita tentukan tiga lomba ini saja. Supaya bisa lebih fokus dan maksimal,” ucapnya.
Luluk mengungkapkan, tim panitia masih membuka lebar pendaftaran peserta lomba. Diharapkan kepada siswa-siswi RA/BA/TK untuk tidak melewatkan kesempatan emas untuk mengukir prestasi melalui kegiatan FAM ini.
Salah satu lomba yang menarik tahun ini lomba mewarna Mamamia. Yakni lomba mewarna bersama orang tua. Anak tidak berlomba sendiri. Tapi didampingi dan berkolaborasi dengan orang tua. Penilaian juga melibatkan pihak eksternal sebagai juri untuk lebih objektif.
“Kami ingin juga memberikan kesempatan kepada orang tua untuk ikut berkreativitas di lomba ini. Karena itu kami harapkan partisipasinya kepada orang tua untuk mendampingi ananda. Supaya bisa saling berkolaborasi,” tuturnya.
FAM 2025 ini merupakan rangkaian dari kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini nantinya juga akan dimeriahkan dengan penampilan kreativitas siswa MI Cemorokandang. Ada pentas seni dari grup salawat banjari, tari tradisional dan penampilan aksi dari Paskibra.
Luluk menjelaskan FAM memiliki beberapa tujuan. Di antaranya mengenalkan lebih dekat lembaga MI Cemorokandang kepada masyarakat. Selain itu memfasilitasi bakat dan potensi peserta didik dari RA/TK khususnya yang ada di Kota Malang.
“Ini bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dari kegiatan ini kami ingin mewadahi potensi anak-anak TK agar bakat mereka semakin berkembang. Selain itu juga sebagai momentum bagi guru TK/RA untuk mengukur pencapaian pendidikan dan pengajaran yang selama ini dilakukan,” tuturnya. (imm/lim)
