Ada Program Pemeriksaan Antropometri dan Status Gizi
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Jawa Timur Park terus berkomitmen untuk mengembangkan destinasi wisata yang syarat dengan edukasi. Terbaru adalah Museum Tubuh atau The Bagong Adventure meluncurkan program Pemeriksaan Antropometri dan Status Gizi bagi wisatawan yang berkunjung.
Manager Marketing and Public Relations Jawa Timur Park Group Titik S. Ariyanto mengatakan bahwa program Pemeriksaan Antropometri dan Status Gizi yang ada di Museum Tubuh ini menjadi salah satu misi yang dilakukan oleh Museum Tubuh untuk membantu program perbaikan gizi secara preventif bagi anak. Pasalnya dari hasil pemeriksaan program ini nantinya dapat menjadi informasi awal untuk mendeteksi apakah anak termasuk dalam kategori stunting atau tidak.
“Program ini nantinya akan melalui beberapa tahapan. Pertama pemeriksaan Antropometri. Antropometri adalah metode pengukuran tubuh manusia yang meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, dan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Dari hasil tersebut nantinya akan terlihat bagaimana kondisi kesehatan dan juga status gizi seseorang. Pada anak-anak, pengukuran ini penting dilakukan untuk memantau tumbuh kembang tubuh anak,” ujar Titik kepada Malang Posco Media, Minggu (31/8) kemarin.
Sementara itu pada orang dewasa digunakan untuk mengetahui status kesehatan secara umum, risiko penyakit, bahkan obesitas. Selain itu pemeriksaan Antropometri juga bermanfaat untuk memahami variasi dan perbedaan bentuk tubuh manusia serta mengetahui apakah seseorang memiliki gizi yang cukup, kurang, atau justru berlebih.
Selanjutnya ada pemeriksaan Status Gizi Antropometri akan dilanjutkan dengan pemeriksaan status gizi. Pemeriksaan ini merupakan lanjutan dari antropometri yang berfokus untuk menilai kecukupan gizi sekaligus memantau perkembangan status gizi dari waktu ke waktu.
“Tahap ini lebih detail karena bukan hanya mengukur berat atau tinggi badan saja, tetapi juga memperhatikan riwayat pola makan dan kondisi kesehatan. Pemeriksaan lanjutan ini melibatkan pengukuran tubuh lainnya. Seperti lingkar lengan atas, tinggi duduk, lingkar perut, lingkar pinggul, hingga lapisan lemak bawah kulit. Data tersebut dianalisis untuk mengevaluasi status gizi dan pertumbuhan, terutama pada anak-anak,” terangnya.
Ketiga Pemeriksaan Kesehatan Mulut, Gigi, dan Telinga serta Konseling Gizi. Pemeriksaan juga dilanjutkan dengan adanya pemeriksaan kesehatan mulut, gigi, dan juga telinga serta dilengkapi juga dengan konseling gizi. Konseling gizi menjadi pelengkap program terbaru di Museum Tubuh ini sebagai upaya untuk membantu seseorang mengatasi masalah gizi, meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang gizi, dan juga mendukung peningkatan status gizi demi mencapai level kesehatan yang lebih baik.
“Ada juga Screening Kesehatan. Ini adalah tahapan terakhir dari program yakni pemeriksaan lanjutan melalui screening kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi permasalahan pada tumbuh kembang atau risiko kesehatan khususnya pada anak-anak,” imbuhnya.
Dengan screening kesehatan ini, kondisi tubuh dapat dipantau lebih cepat sehingga langkah pencegahan bisa segera dilakukan serta dapat digunakan oleh dokter untuk menyesuaikan dosis obat, memberikan rekomendasi nutrisi yang tepat untuk mengetahui langkah perawatan jangka panjang. Semua form hasil pemeriksaan akan diisi oleh petugas kesehatan dan ditandatangani oleh dokter penanggungjawab.
Kegiatan Launching Program Pemeriksaan Antropometri dan Status Gizi pada 25 Agustus 2025 yang bertempat di entrance hall Museum Tubuh. Dalam kegiatan itu dihadiri oleh perwakilan 1 guru dan 1 anak dari 19 TK se-Kecamatan Bumiaji Kota Batu dan menghadirkan juga Ketua IGTKI Kota Batu Titik Uminarti, S. Pd. AUD.
Kegiatan dimulai dengan talkshow bersama Asisten Manager Museum Tubuh yang juga merupakan dokter di Museum Tubuh, dr. Novita Megawati, S.Ked., M.M. yang didampingi langsung oleh Operational Manager Jawa Timur Park 1, Bapak Andy Wahyu. Disampaikan Novita bahwa program ini lebih ditujukan kepada anak-anak dikarenakan intervensi gizi untuk anak lebih efektif daripada untuk dewasa.
“Maka untuk orang tua atau pendamping anak saat melakukan pemeriksaan di Museum Tubuh ini bisa melakukan pemeriksaan pada mata, telinga, gula darah, skin analyzer, hingga analyzer yang juga tersedia di Museum Tubuh ini,” ungkapnya.
Setelah kegiatan talkshow mengenai Program Antropometri dan Pemeriksaan Gizi, Manajemen Museum Tubuh mengajak seluruh peserta untuk mencoba program ini secara langsung. Pemeriksaan langsung dibantu oleh para staf Museum Tubuh yang juga merupakan perawat di Museum Tubuh. Setelah kegiatan pemeriksaan, seluruh peserta diajak berkeliling seluruh area dari Museum Tubuh ini.
Program ini dapat dinikmati langsung oleh seluruh pengunjung Museum Tubuh secara gratis yang sudah include dengan tiket masuk Museum Tubuh (Weekday Rp 40.000 dan Weekend (Jumat-Minggu dan Hari libur nasional) Rp 60.000) hanya dengan mendaftarkan lembaga sekolah melalui Guest Relations Officer Museum Tubuh.
Program juga dapat dinikmati langsung tanpa mendaftar terlebih dahulu dengan biaya tambahan hanya Rp 10.000 dari harga tiket masuk. Program ini menjadi bukti komitmen Jawa Timur Park Group untuk terus memberikan wisata edukasi yang memiliki kualitas terbaik bagi masyarakat Indonesia serta menjadi misi yang dilakukan oleh Museum Tubuh untuk membantu program perbaikan gizi secara preventif bagi anak.
“Manajemen Jawa Timur Park Group berharap dengan adanya program ini dapat menjadi solusi penanggulangan masalah stunting bagi anak di Indonesia khususnya di Kota Batu untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak di Indonesia semakin lebih baik kedepannya,” pungkasnya. (eri/lim)