MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bukan SMK Widyagama namanya kalau tidak kreatif. SMK Pusat Keunggulan ini memiliki program yang bernama Badan Layanan Usaha Sekolah (BLUS). Sebuah program kreatif agar siswa lebih produktif. Tentu dengan menjalan bisnis usaha.
Waka Humas SMK Widyagama Malang, Jumaidi Saefullah, S.Pd.I mengatakan, dalam program ini siswa mendapatkan paper aset tabungan emas dari Pegadaian, dan mendapatkan lapak usaha online. Dari sinilah siswa mendapat penghasilan atau gaji.
“Kita punya Badan Layanan Usaha Sekolah (BLUS), jadi siswa itu bisa digaji ketika mereka siap terlibat dalam BLUS. Jadi kita usahakan siswa bisa digaji dari sana,” terang Saeful.
Program BLUS ini sudah ada di SMK Widyagama sejak 2019 sebagai Program Unggulan. Setiap tahun ajaran baru, ada pemetaan dari BK dan kesiswaan untuk menjaring bakat dan minat siswa. Kalau berminat di bidang kewirausahaan diarahkan ke BLUS.
Sejak kelas 10 semua siswa bisa mengikuti BLUS dan tidak dibatasi. “Selama ini biasanya siswa ikut BLUS sejak kelas 10 sampai kelas 12. Tapi mungkin ada beberapa yang bosan, ingin fokus ke digital marketing, itu juga boleh,” jelas Saeful.
Dia juga menerangkan bahwa siswa yang mengikuti BLUS tidak perlu menyetorkan modal. Adapun omzet yang didapatkan bervariatif. Untuk pembagian keuntungan, siswa mendapatkan 75 persen dan sekolah 25 persen. Produk yang ditawarkan beragam. Ada produk kreatif seperti karya dari daur ulang, kaligrafi, dan lukisan. Ada juga sembako, kebutuhan siswa, jasa home service, jasa web, dan beberapa jasa lainnya.
Moudy Adelia Wijaya adalah salah satu siswa yang merasakan manfaat digaji melalui BLUS. Sejak kelas 10, dia sudah mengikuti program BLUS ini. Dia tertarik mengikuti program ini untuk mengisi waktu luang agar lebih produktif.
Menurut Moudy, program BLUS ini tidak mengganggu waktu belajarnya. Biasanya dilakukan Senin-Jumat, 5 menit sebelum istirahat dan selama istirahat. Moudy mengaku mendapatkan banyak manfaat selama mengikuti BLUS.
“Sejak ikut BLUS saya bisa berinteraksi dengan hampir semua siswa-siswi, dapat pengalaman merekap dan mengelola hasil penjualan, dan bisa nabung juga,” ujar siswi kelas 11 TKJ itu.
Adapun untuk program jaminan lainnya, seperti lapak usaha online, sebenarnya bisa diikuti sejak kelas 10. Namun, Moudy mengaku belum tertarik untuk mengikuti. Lapak online dan tabungan emas Pegadaian akan dibuatkan untuk semua siswa dan bisa sejak kelas 10. (mg/imm)
