MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sejumlah bahan pokok diketahui kembali mengalami kenaikan harga belakangan ini. Khususnya beras, di sejumlah pasar, beras medium berkisar Rp 55 ribu hingga Rp 70 ribu per lima kilogram. Sementara beras premium berkisar Rp 75 ribu bahkan hingga Rp 77 ribu per lima kilogram. Begitu juga dengan harga beberapa bahan pokok lain yang cukup fluktuatif.
Karena kondisi ini, warga pun banyak memanfaatkan kesempatan adanya pasar murah yang digelar oleh pemerintah. Seperti Pasar Murah yang digelar di GOR Ken Arok, Selasa (30/1) kemarin. Ratusan warga berbondong bondong menyerbu sejumlah bahan pokok yang dijual dengan harga murah.
“Ini saya beli minyak sama beras saja. Karena beras itu hampir setiap hari kok kayaknya naik terus. Makanya dengan adanya pasar murah seperti ini, bisa lebih terjangkau bagi masyarakat. Kami sangat terbantu,” terang Raisa salah satu warga Arjowinangun.
Dalam Pasar Murah yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur tersebut menjual bahan pokok di bawah dari harga pasar. Seperti beras medium berukuran 5 kilogram seharga Rp 51 ribu, atau Rp 10.200 per kilogramnya. Lalu juga ada telor yang dijual dengan harga Rp 24 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 13 ribu per kilogram dan beberapa bahan pokok lainya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan Karmawan menyampaikan, dengan harga yang terjangkau ini diharapkan masyarakat bisa terbantu untuk urusan makanan pokoknya.
“Dalam Pasar Murah ini kami kerjasama dengan Bulog. Sehingga kali ini kami membawa 10 ton beras dan minyak 350 liter, lalu 3,5 kuintal telur, gula dan produk IKM lainnya. Ini adalah salah satu bentuk agar membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok yang tentunya harga di bawah HET (harga eceran tertinggi),” jelas Iwan kepada Malang Posco Media.
Iwan juga menegaskan pihaknya tidak memberlakukan pembatasan atau persyaratan tertentu bagi masyarakat untuk bisa membeli bahan pokok yang ada di Pasar Murah tersebut. Siapapun akan dilayani hingga stok habis, agar pihaknya juga tidak sampai membawa kembali bahan-bahan pokok tersebut. “Karena tujuan keduanya adalah ini dalam rangka mendorong stabilisasi harga dan mudah mudahan harga di Jawa Timur ini tetap terjaga, tentunya termasuk instansinya juga tetap terjaga. Kami terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain,” tandasnya. (ian/aim)
