spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Bahas Negosiasi IEU-CEPA, Moeldoko Terima Dubes Uni Eropa sebagai Mitra Strategis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan beberapa agenda termasuk menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Denis Chaibi di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko mendorong penyelesaian negosiasi Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang sudah berlangsung selama delapan tahun serta kebijakan hilirisasi di Indonesia.

- Advertisement -

“Kami berharap negosiasi IEU-CEPA dapat segera menemukan titik temu dan mengakomodir kepentingan bersama, dan Indonesia berkomitmen penuh atas hal tersebut,” kata Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini menyebutkan bahwa Uni Eropa merupakan partner strategis Indonesia di berbagai sektor, khususnya di sektor ekonomi, di mana Uni Eropa merupakan tujuan utama ekspor produk Indonesia kelima dengan nilai 21,5 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan Pemerintah Indonesia turut mendorong kesepakatan Trade Sustainable Development dengan fokus untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan dan keberlanjutan dalam mewujudkan produk-produk lestari menjadi lebih kompetitif.

Hal tersebut diterapkan Pemerintah Indonesia melalui berbagai upaya untuk mewujudkan standardisasi dan sertifikasi yang dapat diakui oleh Uni Eropa, antara lain perbaikan Sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) serta Sistem Verifikasi Legal Kayu (SLVK) untuk produk kayu.

“Melalui IEU-CEPA, harapannya, sertifikasi Indonesia dapat diakui oleh EU sehingga tidak perlu sertifikasi berbeda namun secara substansi sama,” jelas Moeldoko.

Terkait kebijakan hilirisasi di Indonesia, Moeldoko berharap kebijakan itu tidak akan menghambat proses penyelesaian IEU-CEPA.
​​​​​​​
Dari sisi Pemerintah Indonesia, kata Moeldoko, sudah dilakukan berbagai praktik baik, salah satunya hilirisasi produk nikel.

Moeldoko menyampaikan saat ini sudah terdapat sekitar 40 pabrik peleburan (smelter​​​​​​​) nikel yang menghasilkan feronikel dan nikel pig iron, termasuk pabrik baterai mobil listrik dan pabrik mobil listrik.
​​​​​​​
“Kami juga turut mengundang Uni Eropa untuk berinvestasi dalam membangun pabrik pengolahan,” ujar Moeldoko.
​​​​​​​
Sementara itu, Chief Negotiator EU Fabien Gehl dalam pertemuan tersebut menyebutkan pihaknya juga berkomitmen untuk menyelesaikan negosiasi IEU-CEPA.
​​​​​​​
Fabien menargetkan dalam waktu 6 hingga 8 bulan ke depan, akan ada kesepakatan yang diharapkan dapat memenuhi nilai tambah bagi kedua belah pihak.

“Secara spesifik kami berkeinginan untuk mengintensifkan komunikasi sehingga dapat menghasilkan konklusi,” ujar Fabien. (ntr/nug)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img